Ferdinand Hutahaean Minta Aparat Bertindak Tegas

Ferdinand Hutahaean meminta aparat bertindak tegas. Bertindak tegas kepada siapa dan karena apa ?
Ferdinand Hutahaean (Foto;Tagar/Merdeka.com)

Jakarta - Politisi Ferdinand Hutahaean berharap aparat keamanan bisa bertindak tegas jika ada provokator yang berbuat anarkis pada aksi penolakan UU Omnibus Law yang akan digelar pada Rabu siang, 13 Oktober 2020 di Jakarta.

Ia juga meminta agar aparat penegak hukum mempidanakan provokator dan pimpinan aksi agar tidak selalu membuat gaduh. Mantan politisi partai Demokrat ini menegaskan bahwa pemerintah harus menjaga wibawanya dengan bersikap tegas terhadap para perusuh.

Ia mengatakan jika tidak ada ketegasan dari pemerintah maupun aparat maka kaum intoleran akan terus berbuat semena-mena dan dapat memecah belah bangsa ini.

Ferdinand yakin, jika pemerintah bisa bertindak tegas maka bukan tidak mungkin siapa pemimpin, dalang, dan penyandang dana aksi bisa diselidiki. Ia mengatakan jika tidak ada ketegasan dari pemerintah maupun aparat maka kaum intoleran akan terus berbuat semena-mena dan dapat memecah belah bangsa ini.

Hal ini disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Senin, 12 Oktober 2020.

"Siapa saja provokator2 demo besok? Siapa pimpinannya? Siapa penyandang dananya? Sy yakin 3 kelompok ini sdh di baca olh intelijen, tinggal kemauan pemerintah sj utk tegas menindak yg dibutuhkan.

Tanpa ketegasan sikap, mk kaum intoleran thdp bangsa ini akan menjadi2..!!," kata Ferdinand ya f dikutip dari akun Twitternya.

Baca juga : Denny Siregar ke Ferdinand Hutahaean : Clear Ya

Pada unggahan lainnya, mantan Kepala Biro di Departemen Energi, Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Partai Demokrat yang mengundurkan diri dari partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini pada tanggal 11 Oktober 2020 kemarin, mengajak nitizen mendukung aparat keamanan agar bisa bertindak tegas terhadap perusuh bangsa.

"Mereka pikir mereka siapa sih? Bikin gaduh bangsa ini terus menerus.

Ayo dukung TNI POLRI bersikap tegas kpd para perusuh..!!," kata Ferdinand.

Diketahui, elemen PA 212, GNPF Ulama, FPI dan HRS Center tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Korupsi (ANAK) NKRI, akan menggelar aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja di depan Istana Merdeka pada Selasa 13 Oktober 2020 mulai pukul 13.00 WIB. Rencananya aksi ini akan diikuti sekitar 1000 orang lebih dari berbagai daerah. []

Berita terkait
Jelang Aksi PA 212, Hindari Ruas Jalan Ini
Polisi sejak Senin malam 13 Oktober 2020 mulai menutup sejumlah ruas jalan.
Profil Ferdinand Hutahaean, Mundur dari Demokrat Dukung Jokowi
Cuitannya di akun Twitter bahkan sering mengundang emosi lawan politiknya karena dilontarkan secara blak-blakan.
Perusakan saat Demo, Pemkot Magelang Serahkan ke Polisi
Pemkot Magelang menyerahkan kasus perusakan aset miliknya ke polisi saat demo penolakan Omnibus Law, Jumat, 9 Oktober 2020.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina