FBI Bayar Hacker Rp 12 Miliar Bajak Iphone Teroris

Direktur FBI James Comey kemudian membayar pihak ketiga untuk membuka ponsel itu. Washington Post memberitakan bahwa FBI telah membayar hacker profesional.
FBI menyelidiki kasus kampanye Trump. (Foto/Ilustrasi:Ist)

Washington, (Tagar 10/5/2017) – Biaya yang dikeluarkan FBI kepada seseorang untuk membajak iPhone milik tersangka teroris, senilai 900.000 dolar US atau sekitar Rp12 miliar. iPhone itu telah digunakan teroris dalam penyerangan di San Bernardino tahun 2015 lalu. Informasi A1 itu dibocorkan Senator Amerika Serikat (AS) Dianne Feinstein.

Tersangka teroris bernama Syed Rizwan Farook dan istrinya telah melakukan penembakan massal yang menewaskan 14 orang, pada Desember 2015 lalu. Pasangan itu akhirnya tewas setelah sebelumnya sempat baku tembak dengan polisi. Polisi menemukan iPhone Farook di TKP.

Namun, FBI tak mampu membuka iPhone itu dan Apple menolak permintaan pengadilan untuk membantu FBI membukanya. Apple berpegang teguh untuk melindungi privasi pelanggannya. Direktur FBI James Comey kemudian membayar pihak ketiga untuk membuka ponsel itu. Tapi, Comey merahasiakan upah yang diberikan kepada pihak ketiga itu seperti dikutip AP, Rabu (10/5).

FBI membayar upah itu sebagai jalan pintas untuk mengakhiri perseteruannya dengan Apple Inc yang menolak perintah hakim agung agar membantu Departemen Kehakiman membuka ponsel Syed Rizwan Farook. FBI juga melindungi identitas vendor yang dibayar untuk membajak iPhone Farook.

Namun, dalam sebuah laporan rahasia disebutkan bahwa perusahaan Israel, Cellebrite, disebut sebagai pihak ketiga yang membuka iPhone Farook. Sedangkan, Washington Post memberitakan bahwa FBI telah membayar hacker profesional dan membantah itu sebagai tindakan perusahaan Cellbrite. (wwn)

Berita terkait