Faris Anak Medan Butuh Uluran Tangan Dermawan

Ahmad Faris berusia 6 tahun, tinggal di Deli Serdang, Sumatera Utara, terkena penyakit hidrosefalus yang membutuhkan bantuan.
Ahmad Faris (berbaring) ditemani ibunya (kiri) sedang dikunjungi kerabatnya. Ahmad Faris anak berusia enam tahun, tinggal di Jalan Pembangunan, Gang Pinang, Kilometer 12, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, terkena penyakit hidrosefalus (hydrocephalus) yang membutuhkan bantuan. (Foto: Dok Keluarga/Fahzian Aldevan)

Medan, (Tagar 4/1/2019) - Ahmad Faris berusia 6 tahun, tubuhnya lesu, bibirnya mengering, kepalanya terlalu besar, tatapannya kosong. Kondisinya sangat memprihatikan. Ia terkena penyakit hidrosefalus (hydrocephalus).

Ditemui di kediamannya di Jalan Pembangunan, Gang Pinang, Kilometer 12, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Faris tengah berbaring di kasur lusuh. Ia ditemani ibunda tercintanya, Annisa.

Faris merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara pasangan Siswanto dan Annisa.

Annisa mengatakan, Faris lahir normal namun dalam kepalanya seperti ada cairan.

"Dari lahir tidak ada tanda-tanda Faris akan terkena hidrosefalus," kata Syahreni Dea Pratiwi kerabat Faris kepada Tagar News, Selasa (2/1).

Dea bercerita awalnya orangtua Faris membawa Faris berobat ke rumah sakit Adam Malik, Medan. Dokter mengatakan Faris bisa dioperasi tetapi kemungkinan 95 persen akan mengalami infeksinya. Hal ini membuat pihak keluarga tidak setuju Faris dioperasi.

"Pihak keluarga keberatan, jadi Faris tidak dioperasi, dan hanya kontrol-kontrol saja," katanya.

HidrosefalusAhmad Faris anak berusia enam tahun tinggal di Jalan Pembangunan, Gang Pinang, Kilometer 12, Kecamatan Shidrosefalus (hydrocephalus) yang membutuhkan bantuan. Ahmad Faris berbaring, sedang dijenguk kerabat keluarga, Syahreni Dea Pratiwi. (Foto: Dok Keluarga/Fahzian Aldevan)

Saat ini kata Dea, ibunda Faris hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan ayahnya sudah tidak bekerja lagi karena sudah mulai sakit-sakitan.

"Faris punya tujuh kakak, dua sudah menikah, satu ikut dengan saudaranya," sebut Dea.

Di rumah yang sederhana itu Faris tinggal bersama empat kakaknya yang masih bersekolah. Kondisi Faris saat ini sangat mengkhawatirkan, fisiknya begitu lemas.

"Faris ini bisa mendengar, namun dia tidak bisa melihat," kata Dea. 

"Faris ini anak yang sangat baik, tidak pernah rewel. Kalau haus, dia mengecapkan mulutnya memberi tanda kepada ibunya bahwa dia ingin minum atau pun makan," lanjutnya.

Dea menjelaskan, Faris tidak susah untuk makan. Saat Faris bosan tidur di ranjangnya, sesaat ibunya menggendongnya, ia pun langsung tersenyum bahagia.

Faris tidak bisa duduk ataupun berdiri.

"Kalau dia bosan tidur, dia hanya digendong oleh ibunya dan dibawa duduk di depan rumahnya," tutur Dea.

"Mari sama-sama kita doakan adik kita Ahmad Faris supaya dia sehat selalu, diangkat penyakitnya oleh Allah SWT, menjadi anak soleh, berbakti kepada orangtuanya dan semoga Allah memberikan rezeki yang berlimpah serta diberikan Allah, hati yang kuat untuk keluarganya Faris," Dea berdoa.

Bagi yang ingin membantu dan menyumbang untuk Faris, silakan menghubungi Syahreni Dea Pratiwi di nomor ponsel 081377350810, atau mengirimkan ke nomor rekening 5304-01-021803-53-9 BRI atas nama: Syahreni Dea Pratiwi. []

Berita terkait