Faktor yang Menghambat Produksi ASI Tidak Lancar

Kebanyakan ibu menyusui pasti ingin memberikan ASI eksklusif untuk si buah hati. Lantas bagaimana jika produksi ASI tidak lancar?
Ilustrasi Menyusui. (Foto: ibupedia.com)

TAGAR.id, Jakarta - Kebanyakan ibu menyusui pasti ingin memberikan ASI eksklusif untuk si buah hati. Lantas bagaimana jika produksi air susu ibu (ASI) tidak lancar? Tentu ini bisa membuat para ibu sedih karena si kecil tidak bisa mendapatkan ASI yang cukup.

"Bunda-bunda di sini pasti ingin memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan bagi si kecil dengan harapan agar si kecil bisa mendapatkan segudang manfaat dari nutrisi yang terkandung di dalam ASI. Sehingga, dia menjadi tumbuh sehat dan jauh dari berbagai penyakit," kata dr. Alni dari Alodokter yang dikutip Tagar dari akun YouTube Alodokter, Minggu, 13 September 2020. 

Menurut dr. Alni, ada beberapa pantangan dan faktor penghambat produksi ASI pada ibu menyusui tidak lancar. Berikut Tagar akan memberikan ulasannya.

1. Asap Rokok

Dokter Alni menyarankan ibu menyusui bisa menghindari asap rokok yang ada di sekitar. Ini karena kandungan nikotin pada asap rokok dapat mempengaruhi produksi ASI dan akhirnya mengganggu kesehatan si kecil.   

"Oleh karena itu bunda, sebaiknya jauh-jauh deh dari orang yang merokok. Kalau ternyata si ayah yang perokok, yuk bujuk dia untuk berhenti merokok demi kesehatan si kecil. Atau jangan biarkan ayah untuk merokok di dalam ruangan yang sama bersama bunda dan si kecil dan sebaiknya ayah tidak dekat si kecil setelah merokok ya," ucap dia. 

2. Minuman Beralkohol

Dia mengingatkan pada semua ibu menyusui tidak mengonsumsi minuman beralkohol karena bisa mempengaruhi pola menyusui sang buah hati. "Bunda disarankan memperbanyak minum air putih untuk menjaga produksi kualitas ASI," ujar dr. Alni. 

3. Stres

Dokter Alni mengakui kebanyakan ibu menyusui pasti sering mengalami stres, terutama pada mereka yang baru memiliki bayi. Faktor stres ini disebabkan karena adanya perubahan hormon. 

"Jangan biarkan stres menjadi berlarut-berlarut, sekalipun di awal menyusui rasanya sangat sulit. Tetap tenang dan lakukan upaya-upaya yang dianjurkan oleh dokter. Stres yang berlebihan justru dapat menghambat produksi Asi," ucapnya. 

4. Makanan dan Minuman Mengandung Kafein

Kafein yang terdapat pada makanan dan minuman berkafein bisa membuat sang buah hati menjadi gelisah, rewel, dan sulit tidur. Jika kondisi ini terjadi tentu kualitas tidur si kecil menjadi terganggu. 

Makanya bunda dianjurkan untuk mengurangi konsumsi kopi, teh, cokelat, dan minuman bersoda. Kalau bisa menghindarinya lebih baik lagi," tutur dr. Alni. 

5. Obat-obat Herbal

Dia juga mengingatkan semua ibu menyusui tidak sembarangan mengonsumsi obat-obat herbal. Sebab, sebagian obat-obat herbal itu belum terbukti aman untuk ibu menyusui. Kalau memang ingin mengonsumsinya, pastikan Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

"Sebagian jenis suplemen yang bisa bunda coba, misalnya suplemen yang mengandung ekstrak daun katuk, vitamin B1, B2, B6, dan B12 yang dipercaya bisa memperlancar produksi ASI. Jangan lupa untuk sesuaikan anjuran dokter ya bun," kata dr. Alni. 

Selain memperhatikan faktor penghambat ini, Anda juga perlu berkonsultasi pada dokter agar proses menyusui bisa berjalan lancar. "Jalanilah pola hidup sehat, kelola stres dengan baik, dan ikuti pola makan dengan gizi seimbang. Yang tak kalah penting, nikmatilah proses menyusui ini sebagai cara membangun kedekatan dengan si kecil sejak dini," ujarnya. []

 Baca juga:

Berita terkait
Sebaiknya Suami Pijat Istri Saat Menyusui
Dukungan suami dengan memijat penuh kasih sayang istri saat menyusui si buah hati, menimbulkan rasa harmonis di keluarga dan memengaruhi ASI.
Tips Menyusui Bayi Kembar Secara Aman
Jika memiliki bayi kembar, hal yang perlu diperhatikan adalah menyusuinya. Berikut ini 6 cara menyusui bayi kembar.
Kiat Percaya Diri Agar Ibu Sukses Menyusui
Kepercayaan seorang ibu memiliki peran penting dalam menyukseskan pemberian air susu ibu secara eksklusif.
0
Panas Bumi, Andalan PLN Untuk Backbone Sistem Kelistrikan Masa Depan
Indonesia memiliki potensi panas bumi lebih dari 20 Gigawatt (GW) yang bisa menjadi sumber energi bersih dan menjadi tulang punggung kelistrikan.