Faktor Penyebab BMW Seruduk Apotek Senopati

Kecelakaan kembali terjadi di Apotek Senopati, Sabtu, 28 Desember 2019 pukul 05.42 WIB. Mobil BMW bernomor polisi B 610 MAG menabrak toko obat itu,
Mobil BMW menabrak bangunan Apotek Senopati di Jalan Senopati Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019). (Foto: Antara/HO-Polda Metro Jaya)

Jakarta - Kecelakaan kembali terjadi di Apotek Senopati, Sabtu, 28 Desember 2019 pukul 05.42 WIB. Kali ini melibatkan mobil BMW bernomor polisi B 610 MAG yang kehilangan kendali hingga akhirnya menabrak bangunan toko obat tersebut.

Sebelumnya pada Oktober 2019, bangunan Apotek Senopati juga rusak berat akibat ditabrak kendaraan Nissan Grand Livina. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jalan Gunawarman menuju Jalan Senopati, yang kemudian kehilangan kendali.

Lokasi Apotek Senopati itu tusuk sate, sangat berbahaya karena tepat berada di ujung jalan Senopati.


Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan faktor utama penyebab kecelakaan yang terjadi di Apotek Senopati adalah letaknya yang memang berada di ujung percabangan jalan.

"Lokasi Apotek Senopati itu tusuk sate, sangat berbahaya karena tepat berada di ujung jalan Senopati. Kalau malam kondisi jalanan sepi, pengendara akan merasa nyaman kalau memacu kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi, padahal akibatnya sangat fatal," ujar Sony kepada Tagar, Senin, 30 Desember 2019.

Kemudian dia mengatakan kondisi penerangan dan rambu lalu lintas yang kurang di jalan tersebut menjadi faktor lain yang menyebabkan kecelakaan di percabangan jalan Apotek Senopati.

"Kondisi jalan di situ banyak pohon kemudian ketika malam penerangan jalan juga kurang. Jadi harus menjaga jarak karena jalanan yang gelap membuat kita memiliki pandangan yang terbatas," kata Sony.

"Rambu lalu lintas harus ditambah. Rambu eye catching yang mengarahkan ke kanan atau ke kiri sebagai tanda pemisah jalan. Karena sudah dua kali kecelakaan dalam waktu yang berdekatan, berarti itu levelnya sudah bahaya sekali. Tidak ada salahnya menambahkan lampu kuning kelap kelip di ujung jalan," tuturnya.

Guna menghindari kecelakaan di jalur 'Tusuk Sate' Senopati, Sony juga memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah untuk memperkirakan jarak pengereman sebelum berbelok.

"Proses mengemudi ini yang paling susah adalah ngerem. Sebelum berbelok pastikan kondisi di sekitar aman, kemudian nyalakan lampu sein, dan segera kurangi kecepatan. Kondisi tikungan disitu hampir 90 derajat, jadi kecepatan yang ideal saat berbelok adalah 10 km/jam," ujar Sony.

"Perlu juga ditambahkan speed trap, yang kurang lebih 50 meter dari pertigaan ujung. Ini bertujuan untuk membantu pengereman dan pastinya untuk meningkatkan keselamatan dijalan," katanya.

Selain itu, Sonny juga menyarankan pengendara untuk berkendara sesuai dengan SOP mengemudi yang aman.

"Ketika kondisi jalan yang sepi, kita tetap harus waspada untuk menjaga kecepatan sesuai dengan aturan lalu lintas di perkotaan. Di perkotaan itu maksimal kecepatannya 20 km/jam," ujar Sony. []

Berita terkait
Pemotor Tewas Terlindas Truk Dekat Pasar Gembrong
Kendaraan truk besar menabrak dua pemotor di terowongan (underpass) Pasar Gembrong yang mengarah ke kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Seorang Meninggal Dalam Kecelakaan Maut di Sleman
Kecelakaan maut melibatkan dua mobil dan satu truk pengangkut pasir terjadi di Sleman. Satu orang meninggal dalam insiden itu.
Kecelakaan Lalu Lintas dan Sistem Transportasi Kita
Kecelakaan lalu lintar terjadi lagi di Pagar Alam dengan korban puluhan orang tewas. Pemerintah perlu tegas menerapkan aturan yang sudah ada.