Faktor Peminat Pelatihan BLK di Kudus Membeludak

UPTD BLK Kudus mencatat adanya peningkatan peserta pelatihan saat pandemi Covid-19. Peserta mengikuti pelatihan didominasi lulusan baru.
Peserta pelatihan di BLK Kudus menerapkan protokol kesehatan. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Peminat pelatihan di Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Kudus membeludak. Adapun pesertanya, didominasi para baru.

Kepala UPTD BLK Kudus, Anggun Nugroho membenarkan peminat pelatihan di BLK mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terlebih di masa new normal life atau tatanan kehidupan baru ini jumlahnya kian bertambah.

Kebetulan masa new normal berdekatan dengan momen kelulusan sekolah.

Untuk pesertanya, Anggun menuturkan pelatihan tahun ini latar belakang peserta didominasi para lulusan baru. Pelatihan di BLK Kudus dipilih mereka sebagai wadah pembekalan kompetensi, sebelum mereka memasuki dunia kerja maupun dunia usaha.

"Kebetulan masa new normal berdekatan dengan momen kelulusan sekolah. Makanya jumlah peserta dari lulusan sekolah tahun ini membeludak," ujar dia saat ditemui Tagar di Aula UPT BLK Kudus, Selasa, 4 Agustus 2020.

Baca juga:

Sepinya kegiatan rekrutmen tenaga kerja di perusahaan di masa pandemi Covid-19, membuat sebagian mereka memilih menempa keahlian di BLK. Selain lulusan baru, pelatihan di BLK Kudus juga diramaikan para ibu rumah tangga hingga para penggiat usaha.

Sama seperti para lulusan baru, BLK dijadikan mereka sebagai wadah untuk mengasah keahlian. Tahun ini, Anggun menyebut pihaknya menggelar 15 pelatihan dengan sumber dana dari APBD Kudus. Sementara untuk pelatihan yang bersumber dana APBN ada 16.

"Hari ini kami membuka tahap terakhir pelatihan dari dana APBD. Ada dua kejuruan, yakni handcraft dan tata boga. Keduanya dijalankan secara tatap muka dengan jumlah peserta masing-masing 16 orang," terang dia.

Menurut Anggun, pelatihan dengan sistem tatap muka telah dijalankan pihaknya sejak beberapa bulan lalu. Setelah Plt Bupati Kudus, HM Hartopo memperbolehkan adanya pelatihan secara tatap muka.

"Protokol kesehatan kami jalankan secara ketat. Seperti cuci tangan, pakai masker dan face shiled hingga physical distancing. Waktu pelatihan yang biasanya 6 jam perhari juga kami pangkas jadi 5 jam perhari," jelas nyari.

Melalui pelatihan-pelatihan ini, pihaknya berharap masyarakat bisa lebih bersemangat dalam membangkitkan kembali sektor perekonomian. [] 

Berita terkait
6 Bulan, 579 Wanita di Kudus Alih Status Jadi Janda
Dalam tempo 6 bulan, di Kudus ada 579 wanita yang beralih status menjadi janda. Ragam penyebab perceraian, apa saja?
Kemenag Kudus Izinkan Salat Idul Adha di Lapangan
Kementerian Agama (Kemenag) Kudus membolehkan membolehkan salat Idul Adha berjemaah. Namun tetap dengan syarat protokol kesehatan.
Rencana Pembukaan Kuliner Balai Jagong Kudus
Pemkab Kudus berencana membuka Balai Jagong. Bagaimana rencana pembukaan tempat wisata kuliner yang dilengkapi wahana bermain tersebut?
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.