Faktor Jawa Timur Geser Jakarta Kasus Covid-19

Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur mencatat penambahan 363 kasus baru Covid-19 sehingga secara kumulatif mencapai1 10.886 pasien.
Ilustrasi Covid-19. Tiga polisi di Rembang terkonfirmasi positif Covid-19, satu di antaranya meninggal pada Selasa, 23 Juni 2020. (Foto: Istimewa)

Surabaya - Kasus Covid-19 atau virus corona di Jawa Timur akhirnya menggeser DKI Jakarta diperingkat pertama. Dengan bertambahnya 363 kasus baru Covid-19 di Jawa Timur, tercatat secara kumulatif mencapai 10.886 pasien.

Ketua Gugus Kuratif Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan salah satu faktor jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur menggeser DKI Jakarta diperingkat pertama karena peningkatan jumlah orang tanpa gejala (OTG). Gugus Tugas Covid-19 mencatat peningkatan OTG mencapai 41 persen.

Kita bersyukur bertambah cukup banyak pasien yang sembuh.

"Ada peningkatan kasus OTG secara drastis di Jawa Timur mencapai 128.148 kasus baru. Secara kumulatif 161.636 kasus di seluruh wilayah di Jawa Timur," ujarnya, Jumat, 26 Juni 2020.

Dengan peningkatan tersebut, Direktur Utama Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Soetomo itu, perlunya pemerintah daerah menekankan kepada warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tak hanya itu, penerapan pola hidup bersih dan sehat juga bisa mencegah penyebaran Covid-19.

Joni mengaku saat ini kasus Covid-19 di Jawa Timur selisih 90 dibandingkan dengan DKI Jakarta. Saat ini secara kumulatif kasus Covid-19 di Jawa Timur mencapai 10.886, sementara DKI Jakarta mencapai 10.796 kasus per Jumat, 26 Juni 2020.

Dari 10.886 kasus, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mencatat 6.307 orang atau 57,94 persen masih dirawat. Joni mengungkapkan wilayah Surabaya Raya tetap menjadi penyumbang tertinggi kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Rinciannya, Surabaya 187 pasien, Kota Malang 4 orang, Probolingggo 5 kasus, Madiun 2, Pasuruan 1. Selanjutnya Kabupaten Sidoarjo 39 kasus, Pasuruan 21, Gresik 17, Jombang 15, Pamekasan 15, Malang 8, Mojokerto 7, Bojonegoro 6, Sampang 6, Sumenep 5, Tulungagung 4, Jember 4.

Kemudian tiga kasus baru di Lamongan, Nganjuk dan Ngawi 3. berikutnya masing-masing 2 kasus adalah Kediri, Bangkalan, Blitar. Selanjutnya masing-masing 1 kasus yaitu Banyuwangi, dan Probolinggo.

Disaat bersamaan, jumlah pasien Covid-19 dinyatakan sembuh pada Jumat, 26 Juni 2020 mencapai 190 pasien. Secara kumulatif 3.619 orang atau setara 33,24 persen berhasil sembuh. Kota Surabaya mencatat 100 pasien dinyatakan sembuh, selanjutnya Tulungagung 43 orang, Sidoarjo 10 orang, Bangkalan 10 orang, Jember 6 orang.

Berikutnya, Bojonegoro 4 orang, Ponorogo 4 orang, Kota Probolinggo 3 orang, Madiun 2 orang, Banyuwangi 2 orang, dan masing-masing 1 orang yaitu Pasuruan, Lamongan, Kota Malang, dan Kota Kediri.

“Kita bersyukur bertambah cukup banyak pasien yang sembuh. Tapi kita juga ikut berduka karena pasien yang meninggal bertambah sebanyak 17 orang,” tuturnya.

Gugus Tugas Covid-19 juga mencatat sebanyak 815 orang atau setara 7,49 persen meninggal dunia. Sementara untuk PDP bertambah 171 kasus baru sehingga akumulasinya menjadi 10.137 kasus di Jatim. ODP bertambah sebanyak 1.264 kasus baru sehingga jumlah totalnya menjadi 29.166 kasus di Jatim.

Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengumumkan adanya penambahan dua pasien Covid-19 yang sembuh. Selain itu, Gugus Tugas mengumumkan ada tambahan satu kasus positif di Banyuwangi, yaitu pasien nomor 27.

Pasien ini adalah seorang perempuan berusia 68 tahun asal Kecamatan Bangorejo yang telah menetap di Surabaya sejak tahun 2019.

“Yang bersangkutan pulang ke Banyuwangi pada 15 Juni, karena kangen dengan anaknya, diantar oleh kerabat,” ujar dr. Rio, sapaan akrabnya.

Dalam perjalanan pulang ke Banyuwangi, kondisi pasien sudah mengalami gejala batuk, mual dan sesak. Sehingga langsung dibawa ke UGD RSUD Genteng.

“Ternyata pasien ini sejak tanggal 12 Juni di Surabaya sudah mengalami gejala batuk, mual dan sesak. Jadi saat pulang ke Banyuwangi tanggal 15 Juni langsung dibawa ke rumah sakit,” tutur Rio. []

Berita terkait
Urus ODGJ, Sanksi Tak Kenakan Masker di Surabaya
Pemkot Surabaya menambah sanksi sosial bagi pelanggar protokol kesehatan seperti memberi makan orang dalam gangguan jiwa atau ODGJ di Liponsos.
Kerja Keras Risma Tekan Sebaran Covid-19 di Surabaya
Presiden Jokowi meminta kepada kepala daerah di Jawa Timur menaruh perhatian khusus untuk dapat mengendalikan penyebaran Covid-19 dalam 2 pekan.
Jokowi Deadline Sebaran Covid Jatim Teratasi 2 Pekan
Presiden Jokowi meminta sebaran Covid-19 di Jawa Timur bisa ditekan dalam waktu dua pekan. Karenanya koordinasi lintas daerah wajib dikuatkan.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.