Fakta Unik dan Menarik Seputar Thomas Cup 2020

Perhelatan olahraga bergengsi internasional Thomas Cup ini tentunya tidak terlepas dari berbagai fakta unik dan menarik.
Atlet bulu tangkis Indonesia di Thomas Cup 2020 (Foto: Tagar/Instagram @sinisukanthony)

Jakarta - Thomas Cup 2020 baru saja selesai dengan menorehkn Indonesia sebagai pemenang mutlak. Kemenangan tersebut diraih setelah Indonesia berhasil mengalahkan Cina dengan skor telak 3-0.

Kemenangan itu diawali dengan tunggal putra Anthony Ginting, diikuti Ganda Putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan ditutup oleh Jonatan Christie. Kebahagiaan sekaligus kebanggaan menyelimuti negeri seribu candi ini.

Perhelatan olahraga bergengsi internasional Thomas Cup ini tentunya tidak terlepas dari berbagai fakta unik dan menarik. Berikut adalah segelintir fakta-fakta yang terjadi di Thomas Cup 2020.


1. Bendera Merah Putih Tidak Berkibar

Setelah perjuangan yang begitu panjang, akhirnya Indonesia membawa pulang piala Thomas Cup 2020 terebut. Namun dibalik kemenangan tersebut, nyatanya bendera Indonesia tidak dapat berkibar dalam acara akbar itu.

Larangan pengibaran bendera Merah Putih diberikan usai Badan Antidoping Dunia (WADA) menjatuhkan sanksi kepada Indonesia yang dinilai tidak mematuhi program test doping plan (TDP). Sebagai gantinya, hanya bendera PBSI dan lagu Indonesia Raya yang dapat berkibar dan berkumandang.


2. Kembali Juara setelah Penantian 19 Tahun

Kejayaan Indonesia dalam menjuarai Thomas Cup terakhir kali adalah pada tahun 2002. Penantian panjang selama 19 tahun ini akhirnya terpecahkan dengan berbagi lika-liku perjuangan yang dihadapi pemain bulu tangkis Indonesia.


3. Indonesia Kolektor Terbanyak Piala Thomas

Tercatat sudah 14 kali Indonesia memenangkan piala Thomas ini. Kemenangan ini dibuka sejak tahun 1958. Hal tersebut diikuti torehan Cina dengan 10 trofi, Malaysia 5 trofi, Denmark dan Jepang yang masing-masing 1 trofi.

Kemenangan Indonesia terjadi dalam Thomas Cup diantaranya tahun 1958, 1961, 964, 1970, 1973, 1976, 1979, 1984, 1994, 1996, 1998, 2000, 2002, dan 2020


4. Penampilan Final ke-20

Indonesia menjadi negara dengan penampilan final terbanyak dalam piala Thomas Cup. Hal ini diikuti Cina dengan torehan 13 kali dalam partai puncak. Sementara enam kegagalan Indonesia dari 19 partai final sebelumnya diderita dari China (tiga kali), Malaysia (dua kali), dan Denmark (satu kali).


5. Kevin Sanjaya Sempat akan Dipasangkan dengan Daniel Marthin

Bagi masyarakat Indonesia, tentunya sudah tidak asing dengan pasangan berjulukan the minions, yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon. Namun dalam partai puncak tersebut, Kevin Sanjaya akan dipasangkan dengan Daniel Marthin.

Hal ini terjadi lantaran Marcus Gideon menurut pelatih membutuhkan istirahat yang lebih, bahkan waktu 24 jam saja tidak bisa untuk memulihkan recovery Marcus Gideon. Atas dasar demikian Kevin pun memilih untuk dipasangkan dengan Daniel Marthin.

Tetapi karena Indonesia sudah meraih kemenangan 3 kali berturut-turut di awal. Akhirnya Kevin dan Daniel tidak bermain, karena 3 poin tersebut sudah menyatakan Indonesia sebagai pemenang mutlak piala Thomas Cup 2020 atas Cina.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
Perjalanan Karir Ganda Putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu
Ganda putri asal Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sukses meraih medali emas pada helatan Olimpiade Tokyo 2020.
Medali Emas Greysia-Apriyani Kado Manis HUT RI ke-76
Sebanyak Rp244,7 miliar dikeluarkan dari uang negara mendukung persiapan pemberangkatan dan pertandingan tim Indonesia ke Olimpiade 2021 di Tokyo.
Greysia Polii/Apriani Rahyu Minta Doa dan Dukungan di Final
Apriyani sedang recovery sebaik mungkin dan meminta doa dan dukungan masyarakat Indonesia agar bisa meraih medali emas di Olimpiade Tokyo.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.