Pematangsiantar - Sebelum Putri Margretty Sinambela ditemukan tewas tenggelam di perairan Danau Toba, ternyata belasan pelajar lain sempat ikut terseret derasnya ombak Danau Toba.
"Betul, itulah yang kami bantu dan guru-guru juga membantu menyelamatkan," ungkap Kepala SMA Negeri 1 Kota Pematangsiantar, Bona Sihombing, Senin 23 September 2019.
Kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR), katanya, berjumlah 19 orang dan Putri terseret ke danau dalam kegiatan iyel-iyel Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami).
"Sebenarnya pas iyel-iyel itunya, jadi di sinilah kejadian terjerembabnya itu," ucapnya.
Basarnas datang, sebenarnya tidak ada laporan sekolah. Dan, mereka (Basarnas, red) mengetahui laporan dari masyarakat
Anehnya, meski Putri sudah terseret ke Danau Toba, Bona mengaku tidak secepatnya memberitahu peristiwa itu kepada aparat kepolisian terdekat.
Bona berjarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian dan saat itu dirinya belum bisa memastikan kebenaran informasi hanyutnya Putri.
"Basarnas datang, sebenarnya tidak ada laporan sekolah. Dan, mereka (Basarnas, red) mengetahui laporan dari masyarakat," katanya.
"Jadi kami masih menjaga daripada berita ini, belum bisa kami pastikan apakah dia (Putri, red) di danau atau di mana," tandas Bona.
Sebelumnya, Putri Margaretty Sinambela, 16 tahun, pelajar SMA Negeri 1 Pematangsiantar ditemukan tewas di perairan Danau Toba pada Minggu 22 September 2019 siang. Putri tenggelam sejak Sabtu 21 September 2019.[]