Fakta atau Hoaks, COVID-19 Melayang 8 Jam di Udara

Beredar pesan di WhatsApp yang menyebut virus corona bersifat airborne atau melayang di udara selama delapan jam. Fakta atau hoaks?
Tangkapan layar pesan berantai yang menyebut virus corona mampu bertahan delapan jam di udara. (Foto: Antara/WhatsApp)

Jakarta - Beredar pesan di WhatsApp yang menyebut virus corona bersifat airborne atau melayang di udara. Pesan di WhatsApp itu juga membubuhkan keterangan dalam bahasa Inggris yang mengatakan bahwa virus corona mampu bertahan delapan jam di udara dan memperingatkan orang untuk terus memakai masker di mana pun berada.

Sebagai referensi, pesan tersebut juga mencantumkan tautan ke halaman berita situs CNBC. 

Benarkah coronavirus penyebab pandemi COVID-19 itu mampu bertahan delapan jam di udara?

Cek Fakta

Dari penelusuran yang dikutip dari Antara, Senin, 23 Maret 2020 dari halaman berita situs CNBC Internasional berjudul "WHO considers ‘airborne precautions’ for medical staff after study shows coronavirus can survive in air". 

Dalam artikel tersebut, CNBC mengutip penjelasan dari seorang pejabat WHO Dr. Maria Van Kerkhove yang membidangi penularan penyakit dari hewan ke manusia (zoonosis). 

Kerkhove mengatakan staf medis yang menangani pasien COVID-19 perlu berhati-hati terhadap kemungkinan penularan virus lewat udara di dalam fasilitas kesehatan

"Jika Anda melakukan prosedur-prosedur medis pencetus aerosol seperti di ruang perawatan, Anda berpeluang 'menyemburkan' partikel-partikel ini (percikan pasien)..." kata Kerkhove. 

Aeorosol adalah partikel cair atau padat yang melayang di udara, seperti asap, debu dan gas, yang kerap digunakan dalam prosedur kesehatan. 

Dalam artikel tersebut, Kerkhove tidak mengatakan berapa lama virus corona bertahan dalam lingkungan seperti itu, apalagi menyebut angka delapan jam. 

Sementara, Direktur Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit AS Robert Redfield mengatakan penularan virus corona melalui permukaan benda, seperti logam dan plastik, lebih berperan dibanding lewat udara.[]

Berita terkait
Cek Fakta: Benarkah Kokain Sembuhkan Penyakit Corona?
Di tengah pandemi corona Covid-19 beredar klaim bahwa kokain bisa membunuh virus berbahaya tersebut. Benarkah? Cek faktanya.
Cek Fakta: Pasar Tanah Abang Ditutup karena Corona
Beredar kabar yang menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan penutupan pasar regional Tanah Abang karena virus corona.
Cek Fakta: Benarkah Ganja Bisa Membunuh Virus Corona
Sebuah tangkapan gambar berisi sebuah artikel berbahasa Inggris menuliskan bahwa tanaman ganja dapat membunuh virus corona viral di dunia maya.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.