Fajar Merah Bawakan Musikalisasi Puisi Karya Wiji Thukul

Solois folks Fajar Merah siap merilis tembang musikalisasi puisi karya ayahnya, Wiji Thukul, yang bertajuk Puisi Untuk Adik.
Solois folks, Fajar Merah. (Foto: DoggyHouse Records)

Jakarta - Solois folks Fajar Merah siap merilis tembang musikalisasi puisi karya ayahnya, Wiji Thukul, yang bertajuk Puisi Untuk Adik lewat gerai musik digital pada Jumat, 26 Februari 2021 mendatang. Lagu tersebut dirilis bekerja sama dengan label asal Yogyakarta, DoggyHouse Records.

Fajar Merah menuturkan, keputusan untuk mengambil Puisi Untuk Adik sebagai karya teranyarnya lantaran belakangan di kesehariannya, ia merasa sering berhadapan dengan orang yang berjuang keras menghadapi kehidupan.

Putra aktivis Wiji Thukul itu mengaku sempat merasa bingung dengan kondisi yang terjadi saat ini, serta apa yang harus dilakukan untuk bertahan hidup.

"Apalagi sekarang lagi pandemi, tiap orang merasakan hal yang sama dalam berjuang mempertahankan keluarga-nya masing-masing," kata Fajar Merah, dalam keterangan tertulisnya kepada Tagar, Selasa, 23 Februari 2021.

Fajar MerahSolois folks, Fajar Merah. (Foto: DoggyHouse Records)

Lewat tembang ini, Fajar merah berharap para pendengar dapat tergugah untuk saling membantu satu sama lain dalam menghadapi masa sulit yang belakangan kian terasa. Ia juga meminta agar para pendengarnya mau berbuat sesuatu demi meringankan yang lain.

"Apapun yang terjadi, jangan cuma pasrah. Berbuatlah sesuatu, se-sepele mungkin yang bisa bermanfaat buat kita, misalnya membuat karya," kata dia.

Dalam menginterpretasikan puisi ke dalam lagu-nya, Fajar Merah mengaku memiliki formula khusus dalam membawakannya.

Tantangannya, kata Fajar, adalah bagaimana membuat lagu tersebut tidak membosankan dan tanpa repetisi walaupun hal tersebut diakuinya sulit untuk dihindari. Bagaimana untuk tetap mempertahankan esensi kalimat orisinal yang banyak diubah.

"Lebih ke bagaimana lagu itu bisa berjalan progresif, meminimalisir repetisi kalimat yang sama pada umumnya karena puisi hanya berjalan satu alur saja," tutur Fajar Merah.

Puisi berupa untaian kata yang ditulis sang ayah, seperti terlihat lebih hidup di tangan Fajar melalui aransemen musik-nya.

Baginya, musik adalah alat yang sangat berguna dalam mengkisahkan kembali apa yang ada di dalam hati dan pikiran. Ia-nya mampu menjadi medium untuk bertukar pikiran sembari mendobrak pembatas lapisan strata sosial dan umur.

Proses rekaman single ini dimulai pada November 2020 di Pregnant Pause studio, Solo, dan baru terselesaikan pada Januari 2021.

Video klip tembang ini yang disutradarai D. Alfiant Hariyanto, sudah dirilis lebih dulu melalui saluran YouTube miliknya pada Januari lalu.

Sementara tembang versi digital, bakal bisa dinikmati di gerai musik daring mulai Jumat, 26 Februari 2021 mendatang. []

Berita terkait
5 Lagu Milik Daft Punk yang Layak Didengarkan Kembali
Berikut Tagar rangkumkan 5 lagu milik Daft Punk yang layak untuk didengarkan kembali.
Feel Koplo Rilis Lagu Gurita Kota Versi Remix
Duo elektronik asal Bandung, Feel Koplo, merilis versi remix dari lagu Gurita Kota milik salah satu grup musik independen ternama, The Panturas.
Seringai Rilis Klip Lagu Ishtarkult dalam Format Animasi 3D
Grup band cadas Seringai, resmi merilis video klip berformat animasi 3D untuk lagu kolaborasinya bersama Danilla Riyadi yang bertajuk Ishtarkult.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.