Jakarta - Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora, Fahri Hamzah mengingatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini agar dapat membedakan posisi dirinya ketika menjabat sebagai menteri dengan wali kota terkait aksi blusukannya di DKI Jakarta pada Senin, 4 Januari 2021.
“Staf-nya Bu Risma harus kasih tahu beliau beda jadi wali kota dan menteri,” ujarnya melalui akun Twitter, @Fahrihamzah pada Rabu, 6 Januari 2021.
Menteri tidak dipilih, tetapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih, non-sektoral, tetapi terbatas Kota.
Baca juga: Fahri Hamzah Muntahkan Kekecewaannya Kepada Menhan Prabowo
Menurut Fahri, apa yang dilakukan Risma tidak sesuai dengan pekerjaan sebagai seorang menteri. Dirinya juga mengatakan bahwa perbedaan antara menteri dan wali kota tidak hanya pada filosofi, skala, dan juga metode.
“Perbedaan tidak hanya saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri tidak dipilih, tetapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih, non-sektoral, tetapi terbatas Kota. #MenSOS,” tuturnya.
Menurutnya, kemiskinan tidak hanya terjadi di Jakarta saja. Namun, juga terjadi di daerah terpencil. Fahri juga meminta Risma untuk melalukan analisa data dan bekerja menggunakan konsep.
“Ayolah mulai dari data. Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di @DPR_RI. Muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur2 struktural. Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media,” ujarnya.
Dirinya juga berharap para pemimpin tidak menyia-nyiakan waktu untuk memperbaiki negara.
Baca juga: Fahri Hamzah Kecewa Berat Mahfud Md Gunakan Kekuasaan Lupa Ilmu
“Kita doakan siapapun yg memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini. Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja. Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jgn sia2kan waktu. Tks,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Risma kembali blusukan menemui pemulung dan gelandangan di kawasan Sudirman-Thamrin dan Pasar Baru di Jakarta Pusat, pada Senin, 4 Januari 2021. Kemudian, Risma mengajaknya untuk tinggal di tempat penampungan. [] (Amira Salsabila Aprilia)