Fahri Hamzah: RI Perlu Jubir Kelas Dunia, Netizen: FH Cocok

Fahri Hamzah menyatakan posisi Indonesia sebenarnya sangat menguntungkan perannya dalam turut menyelesaikan konflik dunia.
Politikus Fahri Hamzah setelah menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Joko Widodo. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan posisi Indonesia sebenarnya sangat menguntungkan perannya dalam turut menyelesaikan konflik dunia. Maka dari itu, menurutnya Kementerian Luar Negeri perlu memiliki juru bicara kelas internasional.

Fahri menilai, di satu sisi Indonesia merupakan bangsa dengan penduduk muslim terbesar. Selain itu, Indonesia juga negara dengan demokrasi terbesar ketiga di dunia.

"Hebatnya posisi Indoensia karena kita adalah bangsa yang bisa bicara kepada dua komunitas dunia sekaligus. Kepada muslim karena kita bangsa muslim terbesar. Dan kepada barat karena kita negara demokrasi nomor 3 terbesar. Kita perlu jubir kelas dunia di @Menlu_RI," katanya lewat akun Twitternya @Fahrihamzah seperti dikutip Tagar, Minggu, 1 November 2020.

Pak @Menlu_RI tolong kasih posisi jubir buat bung FH..oke?

Baca juga: RI Kecam Pernyataan Macron Singgung 2 Miliar Umat Muslim

Pernyatan Fahri itu menyikapi kemelut dunia atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut Islam sebagai agama yang sedang mengalami krisis. 

Ucapan itu dipicu setelah peristiwa pemenggalan kepala seorang guru sejarah, Samuel Paty, dalam perjalanan pulang usai mengajar.

Paty sebelumnya telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada siswa yang diajarnya sebagai materi pelajaran Kebebasan Berekspresi. Pembunuhan yang dilakukan seorang remaja 18 tahun itu.

Warganet pun mengomentari cuitan Fahri dengan jawaban yang ringan. Mereka meminta agar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengangkat Fahri sebagai jubir kelas internasional.

"Nah kayaknya pak fahri cocok nih jadi jubirnya," tulis akun @unagi_inuu.

"Pak @Menlu_RI tolong kasih posisi jubir buat bung FH..oke?" tulis akun @Itowito2.

Baca juga: Gereja di Prancis Kembali Diserang, Pendeta Tertembak

Sementara, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai tidak menghormati Islam. Ucapan Macron telah menyinggung 2 miliar umat Muslim seluruh dunia.

"Indonesia mengecam pernyataan Presiden Prancis yang tidak menghormati Islam dan komunitas Muslim di seluruh dunia. Pernyataan itu menyinggung lebih dari 2 miliar Muslim di seluruh dunia dan memicu perpecahan berbagai agama di dunia," demikian pernyataan Kemlu, Jumat, 30 Oktober 2020.

Kemlu menyatakan kebebasan berekspresi seharusnya dapat dilakukan dalam hal yang poditif sehingga tidak menodai kehormatan, kesucian, dan simbol agama. Indonesia mendorong masyarakat global tetap memegang erat persatuan dan toleransi beragama.

"Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar dan demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia mendesak masyarakat global untuk mengedepankan persatuan dan toleransi beragama, terutama di tengah pandemi yang sedang berlangsung," tulis Kemlu melalui situs resminya. []

Berita terkait
Fahri Hamzah Sebut Bobby Nasution Kebanggaan Baru untuk Medan
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan, kepemimpinan Bobby Nasution merupakan kebanggan baru bagi Kota Medan.
Fahri Hamzah Sempat Sarankan Jokowi Tak Buat UU Cipta Kerja
Fahri Hamzah mengaku sudah mengingatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk tidak membuat Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Setahun Jokowi - Ma'ruf, Fahri Hamzah: Hentikan Pejabat Sok
Fahri Hamzah angkat suara terkait satu tahun kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.