Fadli Zon Sanggah La Nyalla yang Mengaku Dipalak Prabowo

Fadli Zon sanggah La Nyalla yang mengaku dipalak Prabowo. Menurutnya, kemungkinan permintaan dana Rp 40 miliar itu sebagai modal awal maju di Pilgub Jatim.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. (Foto: Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta, (Tagar 12/1/2018) - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyangkal tuduhan Ketua Kamar Dagang Industri Jawa Timur (Jatim) La Nyalla Matalitti, yang mengaku dipalak oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Fadli, kemungkinan permintaan dana sebesar Rp 40 miliar terhadap La Nyalla itu sebagai modal awal untuk dirinya maju di Pilgub Jatim. Bukan untuk Prabowo maupun DPP Gerindra.

“Kalau dari Pak Prabowo nggak ada ya dan saya tidak pernah mendengar dan juga menemukan bukti semacem itu ya, kalau itu terkait dipertanyakan kesiapannya untuk menyiapkan dana untuk pemilu yang digunakan untuk dirinya sendiri, saya kira itu sangat mungkin,” ujarnya di Ruang Pansus B, Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/1).

Menurut Fadli, dana tersebut memang wajar harus disiapkan sebagai calon pemimpin daerah. Karena kebutuhan untuk kampanye besar seperti untuk pertemuan, perjalanan, konsumsi, hingga biaya untuk relawan yang menjadi saksi ketika penghitungan suara di TPS.

“Kalau misalnya calon yang bersangkutan tidak mempunyai logistik yang cukup untuk menghadapi Pilkada yang sangat besar kebutuhan-kebutuhannya, karena kan misalnya itu bukan masalah kabupatennya kan sangat besar penduduknya juga sangat besar,” paparnya.

Sebenarnya, secara teknis Fadli tak tahu menahu soal dana yang diminta sebelum rekomendasi. Namun, menurutnya, gugurnya rekomendasi terhadap La Nyalla menjadi calon gubernur Jatim, karena adanya miss komunikasi saja.

“Saya kira itu miss komunikasi lah ya, diperdebatkan apa yang dimaksud mungkin itu miss komunikasi saja,” tuntasnya. (nhn)

Berita terkait
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.