Jakarta – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Gerindra Fadli Zon melayangkan kritik terkait kebijakan pemerintah yang mengganti warna pesawat kepresidenan yang menghabiskan dana 100 ribu dolar AS atau Rp 1,4 miliar hingga 150 ribu atau Rp 2,1 miliar.
Kritikan itu disampaikan melalui akun Twitter @fadlizon yang semulanya merespons cuitan mantan anggota Ombudsman RI, Alvin Lie terkait penggantian warna pesawat kepresidenan.
“Pengecatan ulang pesawat kepresidenan dari warna biru langit menjadi merah putih tidak ada urgensinya sama sekali,” tulis Fadli Zon, dikutip, Jumat, 6 Agustus 2021.
Menurut Fadli, penggantian pesawat merah putih kepresidenan menunjukkan tak ada sense of crisis di tengah pandemi, yang seharusnya memperhatikan hal lain.
Pengecatan ulang pesawat kepresidenan dari warna biru langit menjadi merah putih tidak ada urgensinya sama sekali.
Kebijakan itu, kata Fadli, menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki kepekaan di tengah pandemi Covid-19. Di tengah banyaknya orang yang sedang kesulitan.
Sebelumnya, pihak istana angkat bicara terkait pengecatan pesawat presiden tersebut. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, pesawat BBJ 2 sudah beroperasi selama tujuh tahun di Indonesia.
Ia mengklaim pesawat memang sudah harus masuk perawatan besar atau overhaul, dengan kategori C Check. Di dalam dunia penerbangan, perawatan C Check lebih berat daripada A Check atau B Check.
"Itu harus dilakukan untuk keamanan penerbangan. Mengenai cat, memang sekalian diperbarui karena sudah waktunya. Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan, merah dan putih. Warna bendera nasional," kata Heru, Selasa, 3 Agustus 2021. []