Erupsi Ile Lewotolok, BPBD Berhasil Evakuasi 2.782 Jiwa

BPBD Kabupaten Lembata, NTT, melaporkan sebanyak 2.782 jiwa warga berhasil dievakuasi dari bawah kaki gunung Ili Lewotolok di Lembata
Bunga api yang keluar dari gunung Ile Lewotolok. (Tagar/Kompas)

Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, NTT, melaporkan sebanyak 2.782 jiwa warga berhasil dievakuasi dari bawah kaki gunung Ile Lewotolok di Lembata yang kembali erupsi sejak pagi pukul 09.00 Wita, Minggu, 29 November 2020.

Kepala BPBD Lembata Kanis Making dihubungi dari Kupang Minggu berkaitan dengan perkembangan bencana gunung berapi mengatakan bahwa ribuan pengungsi itu berasal dari dari 17 Desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 Desa di Kecamatan Ile Ape Timur.

Kita bersyukur karena dapat bantuan dari Polri dan TNI dan masyarakat yang terdampak juga kooperatif sehingga proses evakuasi tak terlalu menemui kendala,

"Ada enam titik yang menjadi lokasi pengungsian, yakni tersebar di Kantor Bupati lama sebanyak 2.139 jiwa, Aula Ankara 32 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 228 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa dan Kantor Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 228 jiwa," tambah dia.

Berdasarkan laporan sementara, pola pengungsian Gunung Ili Lewotolok disesuaikan seperti pola pengungsian Gunung Merapi, dengan mengutamakan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Terkait apakah ada korban jiwa dalam bencana itu, Kanis mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan soal munculnya korban jiwa dalam bencana itu.

"Kita bersyukur karena dapat bantuan dari Polri dan TNI dan masyarakat yang terdampak juga kooperatif sehingga proses evakuasi tak terlalu menemui kendala," tambah dia.

Diketahui bahwa Gunung Ili Lewotolok kembali bererupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi kurang lebih 4.000 m di atas puncak atau diperkirakan mencapai 5.423 meter di atas permukaan laut.

Menurut laporan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit.

Kini pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok dari Level II atau "Waspada" menjadi Level III atau "Siaga". Adapun peningkatan status ini ditetapkan pada 29 November 2020, pukul 13.00 WITA waktu setempat. []

Baca juga:

Berita terkait
Penjelasan Mbah Mijan Soal Pertemuan Gaib di Gunung Merapi
Paranormal Mbah Mijan menyebut ada pertemuan gaib di Gunung Merapi. Pertemuan gaib itu dirasakan Mbah Mijan pada Minggu, 22 November.
Update Gunung Merapi, Kubah Lava Baru Belum Terbentuk
BPPTKG menyampaikan saat ini belum muncul kubah lava baru meski Gunung Merapi terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.
Penjelasan BPPTKG Sebut Erupsi Merapi Tak Sebesar 2010
BPPTKG Yogyakarta memprediksi jika Merapi erupsi maka tidak sebesar tahun 2010 lalu. Berikut sejumlah alasannya.
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan