Erick Thohir Jalankan Jabatan Menteri Ugal-ugalan

Menteri BUMN Erick Thohir dinilai ugal-ugalan dalam menjalankan jabatannya sebagai menteri. HMI meminta Jokowi mencopot Erick dari jabatannya.
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: dok. Tagar)

Medan - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai ugal-ugalan dalam menjalankan jabatannya sebagai menteri. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumatera Utara meminta Presiden Jokowi mencopot Erick dari jabatannya

"Kebijakan Menteri BUMN yang kami anggap ugal-ugalan. Kami perhatikan sejak awal menjadi menteri, banyak kebijakan yang aneh. Untuk itu kami dari HMI minta beliau segera mengundurkan diri. Kalau tidak mau, Bapak Presiden RI kami minta untuk mencopot jabatan Menteri BUMN, Erick Thohir," kata Ketua Badan Koordinasi HMI Sumatera Utara, M Alwi Hasbi Silalahi kepada Tagar, Senin, 29 Juni 2020.

Beberapa kebijakan ugal-ugalan dimakud, di antaranya pengangkatan pejabat di BUMN yang diisi warga negara asing (WNA).

"Kami melihat beberapa kali beliau membuat kontroversi saat mengangkat pejabat di BUMN. Terutama diangkatnya seorang WNA bernama Antonius Rainier Haryanto yang menjabat sebagai Direksi Transformasi Bisnis PT Pertamina Bina Medika atau Pertamedika. Kami nilai ini kesalahan besar," kata Hasbi.

Bagi HMI, terang Alwi, pengangkatan Antonius sangat janggal. Karena masih banyak warga negara Indonesia (WNI) berkompeten untuk mengisi posisi itu. Dia kemudian menyebut Erick tidak memprioritaskan WNI dalam mengambil kebijakan.

"Kalau alasannya berkompeten, saya yakin banyak warga Indonesia yang berkompeten. Ini kan persoalan memprioritaskan putra-putri terbaik bangsa atau tidak. Berarti kan tidak. Sampai hari ini kami menilai tidak ada alasan apapun untuk tidak memprioritaskan WNI untuk menduduki posisi strategis di pemerintahan termasuk BUMN. WNA yang jadi direksi itu dikabarkan merupakan WNA asal Australia yang berdarah Indonesia," tuturnya.

Kami minta agar Pak Erick segera mundur atau Presiden RI segera mencopot

Kejanggalan selanjutnya menurut dia adanya direksi BUMN yang rangkap jabatan. Hal ini menurutnya menjadikan pengelolaan BUMN menjadi tidak maksimal.

"Kemarin Ombudsman juga memaparkan adanya dugaan 397 direksi yang rangkap jabatan. Kalau terjadi seperti ini sudah jelas mereka bekerja kurang maksimal. Karena tidak fokus pada satu pekerjaan saja. Dampaknya pengelolaan BUMN menjadi kurang baik," ungkapnya.

Berbagai kejanggalan ini menurut Alwi menggambarkan gagalnya Erick Thohir dalam memimpin kementerian BUMN.

"Yang saya sampaikan tadi adalah beberapa hal kecil dari kinerja Pak Erick yang kami nilai akan merusak tata kelola kementerian BUMN. Untuk itu, sekali lagi kami minta agar Pak Erick segera mundur atau Presiden RI segera mencopot Menteri BUMN," tegasnya.

Siapa Antonius?

Dikutip dari website pertamedika.co.id, Antonius Rainier Haryanto, merupakan kelahiran Jakarta pada 15 April 1978. Ditunjuk sebagai Direktur Transformasi Bisnis PT Pertamina Bina Medika IHC berdasarkan Keputusan Pemegang Saham secara sirkuler PT Pertamina Bina Medika IHC tentang pergantian Direksi.

Dia lulus dari Fakultas Teknik Sipil di Universitas Katolik Parahyangan (2001), menyelesaikan Strata 2 Teknik Manajemen Lingkungan di University of New South Wales, Sidney Australia tahun 2003, dan sedang menyelesaikan Strata 3 Built Environment di University of New South Wales, Sidney Australia. Antonius juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Deloitte Consulting Indonesia dari Januari 2020-April 2020.[]

Berita terkait
Kritik Hutang BUMN, Adian Napitupulu Diserang Buzzer
Politikus PDIP Adian Napitupulu, diserang buzzer hingga namanya memuncaki trending topik di Twitter Indonesia, seusai mengkritik hutang BUMN.
Beli Saham Vale, Erick Diminta Kontrol Ketat BUMN
Menteri BUMN, Erick Thohir diminta lebih memperketat pengawasan terhadap holding BUMN tambang, Inalum yang membeli 20% saham Vale Indonesia.
BUMN Berpeluang Jadi Produsen Tunggal Mobil Listrik
Pembelian saham divestasi Vale Indonesia oleh Inalum diharapkan menjadi langkah besar BUMN menjadi pemain tunggal dalam industri mobil listrik.
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.