Era Kirim Pesan dengan Telegram Berakhir di Jerman

Deutsche Post mengatakan bahwa 3.228 telegram dikirimkan pada hari terakhir layanan itu pada Malam Tahun Baru
Ilustrasi - Logo perusahaan pengiriman surat Jerman Deutsche Post terlihat di sebelah lampu merah di Munich, Jerman, 18 Juni 2015. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Michael Dalder).

TAGAR.id, Jakarta - Era telegram* berakhir di Jerman, dan ribuan orang memanfaatkan layanan pesan yang pernah populer itu pada hari terakhirnya. Hal ini dikatakan oleh layanan pos utama negara itu, Deutsche Post, Rabu, 4 Januari 2023.

Deutsche Post mengatakan bahwa 3.228 telegram dikirimkan pada hari terakhir layanan itu pada Malam Tahun Baru.

Jumlah itu sangat kontras dengan apa yang ditangani Deutsche Post dalam beberapa tahun terakhir, yakni 200 -300 telegram per bulan.

Deutsche Post mengatakan pihaknya adalah salah satu layanan pos terakhir di dunia yang masih menawarkan jasa telegram sebelum menutupnya.

Jerman sendiri hanya menawarkan layanan telegram dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir. Tidak ada layanan telegram di Jerman untuk tujuan luar negeri sejak 2018.

Telegram, penemuan abad ke-19 yang telah lama dianggap usang, mematok tarif harga yang lumayan tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, pengiriman telegram hingga 160 karakter di Jerman menelan biaya setidaknya 12,57 euro (setara dengan Rp 207.926,40). (ab/uh)/ Associated Press/voaindonesia.com. []

*(KBBI: berita yang dikirim dengan telegraf; kabar kawat)

Berita terkait
Jelang Tahun Baru 2020, Telegram Luncurkan Fitur Baru
Menjelang akhir tahun aplikasi pesan singkat, Telegram, kini menambahkan sejumlah fitur baru.