Jakarta - Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta pemerintah dan masyarakat tetp mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 di DKI Jakarta di tengah melindainya kasus ini, karen tingginya tingkat vaksinasi di Ibu Kota tak lantas membuat kebal dari serbuan Covid-19.
Dicky juga mengapresiasi vaksinasi dosis kedua di DKI Jakarta yang sudah mencapai angka lebih dari 90 persen. Dengan demikian, hampir semua warga Ibu Kota memperoleh vaksinasi lengkap.
Namun Dicky mengingatkan, capaian vaksinasi di Ibu Kota baru sampai tahap ambang batas untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Sehingga penularan virus Corona karena munculnya gelombang ketiga Covid-19 masih berpeluang dialami warga Jakarta.
"Ya menurut saya, potensi gelombang ketiga tentu tidak bisa terhindarkan, termasuk di Jakarta. Karena tetap ada orang rawan tertular Covid-19 dari yang belum divaksin dan perpindahan di wilayah aglomerasi," ujar Dicky dalam webinar mengenai herd immunity , Rabu, 13 Oktober 2021.
Menurut Dicky, efek gelombang ketiga di Ibu Kota tak seburuk di daerah yang cakupan vaksinasinya lebih rendah. Karena itulah, mengimbau masyarakat tetap tenang karena diduga gelombang ketiga Covid-19 di Jakarta tidak seburuk gelombang kedua pada medio tahun ini.
"Yang bisa saya sampaikan, keparahannya enggak akan sama dengan gelombang kedua," imbuhnya.
Dicky juga meyakini fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta yang disediakan untuk mengatasi pandemi sudah lebih memadai daripada wilayah lain. Kemudian tingkat keparahan individu yang terinfeksi Covid-19 bisa saja lebih ringan karena tingginya angka vaksinasi.
"Jadi, mungkin beban faskesnya tidak terlalu parah," ucap Dicky.
Kemenkes telah mendata capaian vaksinasi Covid-19 dosis dua di DKI Jakarta berada di angka 97,8 persen, dan dosis satu 129,5 persen hingga Rabu, 13 Oktober 2021. Dengan demikian, capaian vaksinasi di DKI Jakarta sebagai yang tertinggi di Indonesia. []
Baca Juga
- Panduan Lengkap Mengatasi Covid-19
- Menkes Minta Agar Harga Obat Covid-19 yang Ditetapkan Dipatuhi
- Peraturan Terbaru Pembatasan Mobilitas dan Cuti Bagi ASN
- Wapres Minta ASN Jadi Pelopor Prokes dan Vaksinasi Covid-19