Limapuluh Kota - Bencana banjir masih mengintai sejumlah kawasan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Setidaknya, ada enam kecamatan rawan diterjang banjir karena hujan deras masih terjadi sejak Minggu hingga Senin, 9 Desember 2019.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota memastikan, enam kecamatan masih rawan terdampak bencana banjir akibat luapan sungai.
Tempat pengungsian sudah dibangun di dua titik terparah terdampak banjir.
Rata-rata kawasan terdampak merupakan titik-titik rawan yang terdampak genangan air, karena terletak di area aliran sungai. Sedikitnya 30 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang disebabkan tingginya intensitas hujan dua hari terakhir.
"Data sementara, sore ini ada 30 KK terdampak. Tapi, angka ini belum final, karena malam ini kita rapat membahas laporan hasil pantauan di lokasi bencana," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Rahmadinol, kepada Tagar Senin 9 Desember 2019 malam.
Data sementara, katanya, ada dua kecamatan dengan dampak terparah yakni Kecamatan Harau dan Kecamatan Lareh Sago Halaban.
"Di dua kecamatan ini, ada tiga nagari terdampak banjir, dengan jumlah warga terdampak 30 KK. Di Taram, Harau, air sudah mencapai sepinggang orang dewasa. Air juga masuk rumah warga," katanya.
Selain Taram, banjir terparah juga menimpa kawasan penduduk di Nagari Batupayuang dan Balaipanjang, Kecamatan Lareh Sago Halaban. Penanganan sementara, masyarakat para korban banjir sudah dilakukan evakuasi oleh BPBD.
Sebagian korban diminta mengungsi ke rumah famili masing-masing untuk sementara waktu. BPBD memastikan sudah menyediakan dua tempat pengungsian.
"Tempat pengungsian sudah dibangun di dua titik terparah terdampak banjir. Satu di Nagari Taram dan satu lagi di Nagari Balai Panjang. Masyarakat sudah ada, yang memanfaatkan tempat tersebut," tuturnya.
Pihak BPBD juga menerima laporan terjadinya luapan air di Kecamatan Kapur hang menggenangi badan jalan. Kondisi ini juga membuat akses Nagari Muaropaiti dan Lubuakalai terputus.
Di Nagari Muaropaiti dan Nagari Pangkalan, beberapa pemukiman warga mulai tergenang air. Laporan lainnya terkait kerusakan akses jalan juga menyebabkan akses jalan di Kecamatan Bukit Barisan amblas.
"Titik jalan amblas ini, dilaporkan warga adalah akses jalan yang terletak di Jorong Tanahdatar, Nagari Kototangah menuju Sungainaniang dan Baruahgunuang. []