Enam Dokter Terbaik di Penjara versi Ahok

Ahok mempunyai enam dokter terbaik selama berada dipenjara di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa barat.
Ahok dan Ketua Umum Partai PDIP Megawati Soekarno Putri mengenakan kemeja putih. (Foto: Twitter/@ahok_btp)

Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok punya cerita ketika berada dalam tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Ketika dibui, ia mengatakan ada enam dokter terbaik di dunia.

Suami Puput Nastiti Devi bercerita mendapatkan enam dokter luar biasa yang tak pernah didapatkan semasa hidup ketika di Mako Brimob. Ahok mengungkapkannya ketika menjadi narasumber seminar di Gereja Reformed Injili Indonesia, Samarinda, Kalimantan Timur.

"Ternyata Mako Brimob menyediakan enam dokter terbaik di dunia, gak ada yang pernah sangka," ujar Ahok lewat channel YouTube miliknya, Panggil Saya BTP. 

Sosok dokter terbaik itu telah menemani Ahok sejak di dalam jeruji besi. Bahkan, kata dia, telah membantu menjaga kesehatannya selama menghabiskan waktu di Mako Brimob. 

Siapa enam dokter itu? Netizen pun bertanya-tanya. Namun, pastinya tak ada yang menyangka dokter terbaik pertama yang dimaksud Ahok adalah 'sinar matahari'. Dia mengakui selama di penjara, ayah dari Nicholas Sean Purnama itu harus berjemur di teriknya matahari pada pukul 07.00 hingga 09.00 WIB. 

Mantan suami Veronika Tan tersebut mengaku bersyukur atas hukuman yang dialaminya bisa mendekatkannya kembali dengan sinar matahari. Pasalnya, kata Ahok, selama menjadi kepala daerah, ia tidak memiliki waktu luang menikmati sinar matahari pagi.

Dokter kedua yang dimaksud Ahok selanjutnya adalah 'istirahat'. Ahok kembali bercerita di hadapan peserta seminar tentang bagaimana kehidupan dia bersama rekan-rekannya di dalam penjara Mako Brimob. 

Ahok mengatakan, narapidana Mako Brimob memiliki jam istirahat berbeda. Sedangkan Ahok harus tidur jam 10 malam, dan bangun pada pukul 04.00 pagi. Itulah jadwal rutinnya selama dua tahun.

"Saya mana pernah berjemur, pukul 07.00 WIB sudah jalan, di sini jemur, kedua istirahat namanya, ada nggak yang jam tidurnya sama selama dua tahun. Enak juga. Pukul 10 malam pasti tidur," ujar Ahok.

Kemudian dokter ketiga bernama 'olahraga'. Di Mako Brimob itu, Ahok harus menjalani olahraga rutin setiap minggunya. Olahraga yang selalu dilakukannya itu adalah push up. 

"Ketiga kita kalau hari biasa pukul 07.00 WIB pasti olahraga seminggu 5 kali.  Badan saya agak lumayan juga sekarang ini, saya dulu gak ada yang maksa saya push up," kata dia.

Lalu dokter keempat adalah 'diet'. Saat menjadi narasumber di Samarinda itu, Ahok kembali bercerita mengenai jadwal makan malamnya di Mako Brimob. Kata dia, sejak di dalam sel itu dia hanya boleh makan malam pukul 18.00 WIB. Jadwal makan paginya pukul 06.00 WIB. 

Sejak di rutan  itulah, dia baru merasakan jadwal makan yang teratur, karena jam-jam makan sudah ada dijadwalkan. 

"Pukul 18.00 WIB udah selesai makan malam, sampai besok pagi baru makan, berarti usus saya puasa 12 jam, usus saya bersih, malam lapar gimana? Minum air hangat," tuturnya.

Selanjutnya apakah dokter kelima itu? Ternyata yang dimaksud Ahok adalah membaca buku. Menurut dia, di dalam tahanan selama dua tahun dihabiskannya dengan membaca 47 buku. Seakan ingin memahami buku tersebut, Ahok selalu saja menandai setiap kata-kata yang penting dengan stabilo. 

"Kelima, seumur saya, saya enggak pernah baca sampai 47 buku. Dan saya menulis hasil iluminasi itu 620 halaman A4 tulis tangan, tulis renungan meditasi 615 halaman, lagi diedit untuk dijadikan buku," ujar dia.

Mantan Bupati Belitung itu kemudian mengungkapkan sosok dokter keenam, yaitu 'teman yang baik'. Di dalam tahanan, Ahok nyatanya mempunyai grup musik atau band. Grup band itu bernama Band Teman Penjara (BTP). 

Dia menjelaskan awalnya band yang dibentuknya bersama rekan-rekannya itu bernama The Nabi alias narapidana binaan. Namun, ada personel dari polisi yang tak setuju dengan nama itu karena bukan termasuk narapidana. 

"Kita punya teman yang baik, tiap minggu kita nyanyi, kita sampai bikin band namanya Band teman penjara, tadinya pengen nama The Babi, Narapidana Binaan, polisi aktifnya protes, kan saya bukan napi, akhirnya ketemu BTP, Band Teman Penjara," kata dia.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.