Emiten BBYB Targetkan Tambahan Modal Rp 5 Triliun di 2022

Emiten berkode saham BBYB tersebut sebelumnya telah melakukan rights issue pada 2021 di mana jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD V.
Bank Neo

Jakarta - Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan menargetkan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue melalui penawaran umum terbatas (PUT) VI yang menargetkan perolehan dana segar Rp5 triliun pada 2022.

"BNC akan HMETD lagi yang ke-VI yang rencananya dilakukan di kuartal pertama 2022. Kami sudah merencanakan kurang lebih double dari angka sebelumnya yaitu Rp5 triliun yang mana penggunaannya 50 persen sampai 60 persen masih untuk investasi di teknologi," kata Tjandra Gunawan dilansir Antara, Jumat, 31 Desember 2021.

Emiten berkode saham BBYB tersebut sebelumnya telah melakukan rights issue pada 2021 di mana jumlah saham yang ditawarkan dalam HMETD V sebanyak 1,93 miliar lembar saham dengan nilai pelaksanaan Rp1.300 untuk setiap saham dengan jumlah dana yang diterima perseroan mencapai Rp2,5 triliun

Rights issue saat itu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari 400 persen hingga 679 juta saham atau setara Rp882,5 miliar.

Tjandra juga memberikan gambaran beberapa langkah strategis dan target pencapaian perusahaan pada tahun depan. Setelah berhasil menggaet 13 juta nasabah dalam waktu kurang dari 10 bulan, tahun depan perseroan menargetkan meraih 15 juta nasabah baru.

"Tahun depan akan semakin ramai bank digital dan kami ingin BNC tetap menjadi pilihan utama masyarakat. Kami fokus untuk mengembangkan ekosistem digital kami dan terus berinovasi memberikan layanan dan produk perbankan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Terdekat kami telah meluncurkan layanan digital lending di ekosistem kami dan akan tersedia di pertengahan Januari di aplikasi neobank," ujar Tjandra.


Kami sudah merencanakan kurang lebih double dari angka sebelumnya yaitu Rp5 triliun yang mana penggunaannya 50 persen sampai 60 persen masih untuk investasi di teknologi.


Dalam laporan keuangan kuartal III 2021, perseroan mencatatkan peningkatan 49,16 persen dari sisi aset per September 2021 (year to date/ytd), dan peningkatan 69,3 persen untuk perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Perseroan juga mencatat kerugian bersih Rp264 miliar yang mana sebagian besar digunakan dan dialokasikan ke berbagai bentuk investasi, antara lain pada investasi teknologi dan keamanan digital, pengembangan sumber daya manusia, serta promosi dan edukasi berkelanjutan tentang bank digital.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Wow! Right Issue Emiten BBYB Oversubscribed 400 Persen
Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk Tjandra Gunawan mengatakan bahwa right issue Perseroan mengalami oversubscribed
7 Saham dengan Sistem Syariah yang Ada di Bursa Efek
Dalam penutupan perdagangan di akhir tahun lalu, Indeks Saham Syariah Indonesia menduduki peringkat unggul dari Indeks Harga Saham Gabungan.
Mengenal Saham Blue Chip yang Ada di Bursa Efek Indonesia
Bahkan menurut para ahli, saham Blue Chip dikatakan lebih aman dilakukan untuk berinvestasi saham jika dibandingkan dengan jenis saham lain.
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan