Emil: Generasi Muda Harus Ikut dalam Kebijakan Publik

Emil Elestianto Dardak meminta generasi muda Indonesia ambil bagian dalam isu-isu kebijakan publik, terutama di masa pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dalam diskusi daring bersama RMI. (Foto: Dokumen RMI)

Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak meminta generasi muda Indonesia ambil bagian dalam isu-isu kebijakan publik, terutama di masa pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan dalam Sekolah Kebijakan Publik bertajuk 'Generasi Muda dalam Kepemimpinan Publik' yang dilaksanakan secara virtual.

Kegiatan ini menarik untuk generasi muda yang ingin ikut berpikir terkait kebijakan publik

"Masa Pandemi Covid-19 ini menyebabkan pergeseran secara signifikan dari kegiatan ekonomi konvensional ke arah kegiatan ekonomi secara digital. Generasi milenial harus mengambil peranan karena selama ini sudah terbiasa dengan aktivitas menggunakan teknologi digital," katanya dalam acara yang diinisiasi oleh Rumah Milenial Indonesia (RMI) beberapa waktu lalu.

Emil juga menjelaskan bagaimana langkah dan strategi mengambil kebijakan sebagai pejabat publik khususnya di era perkembangan teknologi digital dan ekonomi digital saat ini.

"Di era perkembangan teknologi saat ini, kita harus bisa beradaptasi dengan teknologi digital, khususnya di tengah tantangan pandemi Covid-19. Sekarang ini telah dikembangkan telemedicine di sektor kesehatan. Kemudian sektor pemerintahan mengembangkan e-government. Selain itu ekonomi digital dengan berbagai pengembangannya," ujarnya.

Mantan Bupati Trenggalek ini pun bercerita saat mengunjungi Singapura. Ia melihat anak-anak muda Singapura diikutsertakan dalam rapat-rapat bersama anggota dewan ataupun pemerintah.

"Ini sangat menarik karena keikutsertaan mereka dalam forum-forum tersebut dilakukan secara sukarela dengan alasan untuk menyambungkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah," katanya.

Menurutnya, pengalaman saat di Singapura menumbuhkan ide bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membuat Milenial Jon Center, mengingat pergeseran kegiatan ekonomi ke arah digital semakin bertumbuh pesat.

"Jadi generasi milenial tidak perlu lagi mencari tempat untuk bekerja tetap, tetapi lowongan pekerjaan dan generasi muda dipertemukan di Milenial Job Center. Milenial Job Center mempertemukan klien, talent, dan mentor sehingga mempermudah kaum milenial mendapat pekerjaan," ujar dia.

Di akhir pertemuan, Emil menyampaikan terima kasih dan dukungan kepada Rumah Milenial Indonesia (RMI) yang sudah menggelar Sekolah Kebijakan Publik secara virtual.

"Terima kasih kepada Rumah Milenial Indonesia yang telah menyelenggarakan Sekolah Kebijakan Publik. Kegiatan ini menarik untuk generasi muda yang ingin ikut berpikir terkait kebijakan publik. Dinamika yang terus terjadi sebagai tantangan yang tidak untuk dihindari, membutuhkan generasi milenial dengan gagasan yang visioner," ucap Emil.

Sementara, Pendiri Rumah Milenial Indonesia Sahat MP Sinurat di awal pertemuan menyampaikan bahwa tujuan Sekolah Kebijakan Publik adalah sebagai wadah bagi generasi muda untuk memahami tantangan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pelaku kebijakan.

"Semoga melalui Sekolah Kebijakan Publik secara virtual ini, para peserta semakin semangat untuk terlibat ke dalam isu-isu publik, baik sebagai praktisi, profesional, terjun ke dalam politik, ataupun mengadvokasi persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat," kata Sahat Sinurat. []

Berita terkait
PA 212: Politik Dinasti Sudah Menular ke Ma'ruf Amin
Novel Bamukmin memandang politik dinasti keluarga besar Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menular kepada keluarga Wakil Presiden Maruf Amin.
PA 212: Gibran Dipaksa Tampil Menggilas Achmad Purnomo
Novel Bamukmin menduga didorongnya Gibran Rakabuming Raka mengikuti kontestasi Pilkada Solo 2020 hanya untuk menggeser Achmad Purnomo.
Junimart: Evi Novida Harus Laporkan DKPP ke Presiden
Junimart Girsang menyarankan Evi Novida Ginting melaporkan Majelis Etik DKPP ke Presiden Jokowi melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.