Emas Sumbang Peningkatan Transaksi Rifan Financindo

PT Rifan Financindo Berjangka membukukan peningkatan transaksi 27,80 persen menjadi 1,08 juta lot, dengan sumbangan penguatan tren derivatif emas
Eli Nurchayati - Executive Manager Rifan Financindo Berjangka (RFB) Bandung (dari kiri), Anthony Martanu - Pimpinan Cabang RFB Bandung (tengah) dan Ovide Decroli - Direktur Utama RFB (kanan).

Bandung, Perusahaan perdagangan berjangka, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) berhasil membukukan total transaksi sebesar 1,08 juta lot atau meningkat 27,80 persen sepanjang triwulan III tahun 2019. Peningkatan volume transaksi tersebut berkat penguatan tren positif dari produk derivatif emas atau Loco London Gold.

Menurut CEO PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Teddy Prasetya, secara keseluruhan volume transaksi bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) masih mendongkrak angka kinerja perseroan dengan pencapaian 822.752 lot atau mengalami kenaikan 34,45 persen. “Sementara untuk volume transaksi multilateral atau komoditi meski porsinya belum terlalu besar, tetap tumbuh sebesar 10,47 persen menjadi 259.170 pada kuartal III tahun ini,” katanya di Bandung, Senin, 4 November 2019.

Teddy mengakui, kinerja perseroan sepanjang Januari hingga September tahun ini didorong oleh penguatan tren positif dari produk derivatif emas. Di tengah ketidakpastian kondisi global akibat perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan China, negosiasi brexit (rencana Inggris keluar dari Uni Eropa) dan fluktuasi nilai tukar mata uang di beberapa negara membuat para investor cenderung berinvestasi pada emas lantaran bersifat safe haven.

“Kami percaya investasi perdagangan berjangka menjadi pilihan yang tepat dan menarik saat ini. Peluang keuntungan bisa diperoleh dari dua arah pada saat naik maupun turun. Para investor hanya perlu memiliki bekal analisa yang jeli agar risiko bisa diminimalisir dan tetap profit dalam segala kondisi,” ungkap Tedy.

Kualitas pelayanan dan transparansi menjadi kunci strategi

Berdasarkan data Top Five Perusahaan Pialang Berjangka yang dirilis oleh PT Bursa Berjangka Jakarta, posisi teratas masih ditempati oleh PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 17,44 persen. “Posisi terdepan yang diraih ini berkat dukungan kuat dari berbagai pihak, antara lain para broker, karyawan, self regulatory organizations (SRO), regulator dan segenap nasabah,” kata Tedy.

Menurut Teddy, rahasia kinerja positif Rifan Financindo Berjangka ini berkat kualias pelayanan dan transparansi yang menjadi kunci strategi perusahaan. Oleh karena itu, bukan hanya volume transaksi yang meningkat. Secara otomatis pertumbuhan nasabah baru pun terus bergerak. “Total nasabah baru sampai 30 September 2019 naik 41,46 persen menjadi 2.774 nasabah dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Persebaran nasabah baru masih didominasi Jakarta, Bandung, Palembang, Medan, Surabaya, Pekanbaru, Solo Semarang dan Yogyakarta,” ujar Teddy.

Bercermin dari kinerja positif perseroan pada triwulan III tahun 2019 ini, Teddy sangat optimistis hingga akhir tahun 2019 bisa melampaui target 1,5 juta lot. Seiring waktu, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, edukasi, dan sosialisasi yang lebih luas. “Ini sejalan dengan pendekatan customer centric yang kami jalankan yaitu memfokuskan segala sesuatu pada kebutuhan nasabah,” katanya. 

Berita terkait
Defisit Neraca Perdagangan Masih Rapor Merah
Defisit neraca perdagangan pada periode pertama Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi - JK masih menunjukkan rapor merah
Krisis Global Berdampak pada Pajak Sektor Perdagangan
Krisis global, menurut Menkeu Sri Mulani, dipengaruhi oleh krisis globam yang berimbas pada penerimaan pajak
Jokowi Menggapai Tahun Emas Indonesia Tahun 2045
Dalam pidato pelantikan sebagai presiden, Jokowi mengingatkan agar menteri tidak sekedar bikin program tapi mengeksekusi agar dirasakan masyarakat