Ellas, Merawat Bahasa Betawi Tangerang Utara

Ellas Subagja merawat dan melestarikan bahasa Betawi Tangerang Utara, Banten, agar tidak hilang ditelan zaman dengan video lucu.
Ellas Subagja, pelestari bahasa Betawi Tangerang Utara. (Foto: Tagar/Mauladi Fachrian).

Tangerang - Hari ini, tidak banyak generasi muda yang mau merawat budaya dan bahasa tradisi daerah masing-masing agar tak punah ditelan zaman. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Ellas Subagja, 20 tahun. Dia justru getol membumikan bahasa asli kampungnya lewat video-video kocak.

Beberapa waktu lalu, Tagar menyempatkan diri berkunjung ke kediaman Ellas yang berada di Kampung Belimbing, RT 009/RW 005, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Panjang lebar putra ketiga dari pasangan Nusi dan Iyus itu berkisah tentang perjalannya menyajikan konten video lucu berbahasa betawi ala Tangerang Utara.

Saking uniknya, tak jarang bahasa kami ini sering ditertawakan orang karena dianggap lucu.

Ellas termasuk seorang pemuda berbakat seni yang kreatif. Dia cukup lihai membidik gambar dengan kamere DSLR. Lewat skill otodidak itu lah awalnya lahir ide untuk membuat video pendek yang kontennya bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Menariknya, video tersebut disajikan dengan bahasa Betawi Tangerang Utara, lalu disebar melalui akun media sosial Instagram.

Menurut Ellas, keinginannya membumikan bahasa Betawi Tangerang Utara tak lebih hanya ingi merawat bahasa tersebut hingga kelak diwarisi anak-cucu. Baginya, bahasa dengan logat khas kampungnya itu adalah budaya yang pantas dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu.

"Saking uniknya, tak jarang bahasa kami ini sering ditertawakan orang karena dianggap lucu," kata Ellas bercerita sembari menyeruput kopi.

Awalnya, Ellas merintis video pendek berbahasa Betawi Tangerang Utara dengan sembilan teman sejawatnya. Masing-masing, Adam, Diki, Kanton, Olle, Fahmi, Amir, Maya, Leman, dan Lhutfi. Hasil karyanya lalu dipublikasikan melalui Instagram @akumdividgram.

Akun tersebut sempat populer karena kontennya unik dan menarik. Ditambah lagi, adegan lucunya disajikan dengan bahasa Betawi Tangerang Utara. Paling tidak, sebelum bubar dan terakhir tayang tanggal 17 Oktober 2019, akun tersebut diikuti sebanyak 4.514 netizen. Sedangkan jumlah video yang dihasilkan Ellas dan kawan-kawan mencapai 143 video.

"Personil mulai tidak kompak, banyak selisih paham hingga pecahlah @akumdividgram dan akhirnya akun itu redup. Pernah coba lagi dengan sisa 4 personil bersama Diki, Dika, Andre, tapi tidak mengangkat," katanya.

Namun, Ellas tidak patah arang. Dia kembali bangkit dan meneruskan cita-cita untuk terus melestarikan bahasa Betawi Tangerang Utara. Kali ini, Ellas merintis video postcast (berepisode) dan meninggalkan konsep video sebelumnya karena sudah banyak ditiru orang lain.

Dia pun menyebar video tersebut ke akun Istagram pribadinya @ellas_suba. Hasilnya justru di luar dugaan Ellas. Dengan memproduksi 43 video saja, akunnya kini berpengikut 20,2 ribu.

Video Ellas di akun pribadinya berawal mengulas jalan raya yang dibumbui kata-kata bijak ala khas Betawi Tangerang Utara. "Nah disitu gua mulai mikir untuk bikin video postcast kayak gini dengan bahasa Betawi Tangerang Utara dan memgambil gambar di sekitar kampung-kampung," tutur Ellas.

Dalam terobosan baru ini, Ellas hanya mengerjakan sendiri konsep hingga produksi videonya. Jika membutuhkan lawan bicara, Ellas mengajak kawan-kawan untuk semata berkolaborasi.

Menurutnya, tema-tema yang disajikan dalam video tersebut terinspirasi dari masukan teman-teman dan tetangga dekat rumahnya. "Saya harus sering bertemu orang untuk mendapat masukan kontennya, dari yang muda sampai orang dewasa, karena konten yang saya isi mengenai kehidupan sehari-hari. Jadi saya harus dekat dengan mereka untuk meminta pendapatnya," kata Ellas.

Kita harus bangga dengan bahasa kita, ini adalah warisan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh kita semua sebagai penerus Tangerang Utara.

Dari produksi videonya itu, Ellas mengaku sudah mendapatkan bayaran. Baik yang berbentuk endorse atau pun dari hasil iklan yang ada di channel youtube-nya. Namun, dia enggan membocorkan berapa jumlah yang dihasilkannya dari karya kreatif itu. "Pokoknya mah ada haya bang," katanya.

Kerja kreatif Ellas ini tidak berjalan mulus begitu saja. Dia sempat ditentang keluarga, terutama sang ayah yang berprofesi sebagai tukang bangunan. Menurut ayahnya, pekerjaan Ellas tidak akan mendatangkan banyak manfaat. Namun, kegigihannya berhasil mematahkan argumentasi sang ayah yang akhirnya membolehkan Ellas untuk terus berkarya.

Ellas lagiEllas Subagja saat shooting video podcast dengan narasi berbahas Betawi Tangerang Utara. (Foto: Dok. Ellas Subagja).

Selain berkarya, Ellas juga bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi kemasan makanan. Di sana, dia bekerja di bagian produksi. Pagi hingga sore hari dia bekerja di pabrik, sisa waktu luang itulah dijadikan momentum untuk memproduksi video.

Dari segi pendidikan, Ellas hanya seorang tamatan SMP. Modalnya untuk berkreasi hanyalah belajar otodidak. Kini, karya-karya telah dinikmati ribuan orang. Dia berharap, karya tersebut abadi, terutama bahasa Betawi Tangerang Utara.

Salah seorang penggemar, Abdul Mukti mengaku sangat terhibur dengan video postcast karya Ellas. Menurutnya, Ellas mampu membuat terobosan kreatif dari ujung Tangerang Utara.

"Saya rasa bukan saya saja yang terhibur dengan videonya Ellas, tapi saat ini di Tangerang Utara pasti sudah banyak yang mengenal Ellas dari karyanya," katanya.

Berikut sejumlah kalimat yang terdapat dalam video akun Instagram @ellas_suba.

"Jah ujan ngerecek haya, jemana pakean kotor banyak. Rumah sudah pada kelubu, ngga ngendain jasa dah. Serok sono serok sini aer, kaga tau larinya kemana aer. Udah pada ambalatak jasa, udahan kita rencana udah mao. Ngeloyok sono ngeloyok sini, ampe kaga jadi. Udah begini caranya mah, Ngeringkuk haya dah ngeteh".

Artinya:

"Yah ujan gerimis aja, mana pakaian kotor banyak. Rumah udah pada kotor, tidak indah dilihat. Dorong sana dorong sini air, tidak tahu kemana air mengalirnya. Sudah sangat berantakan. Kita sudah rencana mau pergi ke sana pergi ke sini, sampai enggak jadi. Kalau sudah begini caranya, mending tiduran saja sambil minum teh".

Para penggemar Ellas bahkan sering menggunakan video untuk diunggah sebagai status WhatSapp yang di ambil dari akun @ellas_suba. Namun, Ellas tidak menyangka dengan karya sederhana itu dia akan dikenal sebagai selebgram. Menurutnya, sebutan selebgram hanyalah hadiah dari sebuah kegigihan.

Kini, Ellas juga menjual kaos bertuliskan kutipan dari video yang sudah di produksinya. Kaos-kaos itu banyak di beli para penggemar Ellas dengan harga Rp 95 ribu per helai.

"Kita harus bangga dengan bahasa kita, ini adalah warisan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh kita semua sebagai penerus Tangerang Utara," pesan Ellas. []

Berita terkait
Keterbukaan 3 Wanita Cantik Pasien Positif Corona
Seorang ibu dan dua putri, Maria Darmaningsih, Sita Tyasutami dan Ratri Anindyajati, pasien positif corona yang sembuh. Mereka membuka diri.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Bantu Atasi Wabah Corona
Semua bisa mengambil peran untuk memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19. Seperti dilakukan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Drama Panjang Kades di Aceh Usai Tilap Dana Desa
Drama hilang di laut menjadi upaya seorang kades di Abdya Aceh untuk bisa lolos dari jeratan korupsi dana desa.