Jakarta - Kabar duka bagi sepak bola nasional. Pelatih asal Austria Alfred Riedl yang berkali-kali menangani tim nasional Indonesia tutup usia. Riedl meninggal pada usia 70 di Austria, Senin malam waktu setempat atau Selasa, 8 September 2020 WIB.
Indonesia dan timnas bakal tak terlupakan bagi Riedl. Setelah mengantarkan tim Merah Putih menjadi runner up Piala AFF 2016, dirinya tak lagi menangani tim.
Riedl yang pulang ke Austria memang sempat dikabarkan kembali ke Indonesia untuk menangani klub Liga 1 Persebaya Surabaya. Namun rencana itu batal karena kondisi kesehatan Riedl yang kurang baik.
Sejak itu pelatih yang juga pernah menangani timnas Vietnam, Laos, Palestina dan Liechtenstein ini tak kembali melatih. Dalam wawancara dengan media lokal di Austria, tak lama setelah meninggalkan Indonesia, Riedl menuturkan bila dirinya bukan sosok yang ambisius.
"Saya bukan sosok yang ambisius yang masih ingin duduk di bench saat berusia 75. Saya justru tak bisa menikmatinya," kata Riedl kepada der Standard.
"Bila dalam kondisi bagus, saya lebih suka bermain golf dan menikmati hidup selama saya bisa," ujar dia saat diwawancara pada Maret 2020. Saat itu, Riedl menuturkan kondisinya memang kurang bagus.
Riedl memang tak melegenda seperti Wiel Coerver (Belanda) dan Antun 'Toni' Pogacnik (Yugoslavia dan Kroasia). Namun dirinya tetap pernah mewarnai sepak bola nasional setelah tercatat tiga kali menjadi pelatih timnas. Dia pertama kali menjadi pelatih pada 2010 setelah tak lagi menangani timnas Laos. Selanjutnya, dia kembali melatih tim Garuda pada 2013 dan terakhir pada 2016.
Riedl memperlihatkan sebagai sosok yang dingin dan serius. Dia tak segan menegur siapa pun yang masuk lapangan tanpa sepatu bola. Media pun diteriakinya saat mencoba melintas ke lapangan.
Saat wartawan mengikuti perintahnya untuk tidak berjalan di lapangan, dia langsung memberikan acungan jempol. Itulah sosok Riedl yang memang jarang tersenyum tetapi kadang menyelipkan canda saat diwawancara.
Bahkan saat pemainnya mencetak gol, dia tak turut merayakan. Riedl malah sibuk memanggil dan memberi instruksi kepada pemain. Dalam sebuah wawancara, dia mengaku baru akan merayakannya bila juara.
Hanya, mantan pelatih timnas Austria ini tak bisa memenuhi janji. Dia gagal memberi trofi bagi Indonesia. Prestasi terbaiknya adalah membawa timnas menjadi runner up Piala AFF pada 2010 dan 2016.
Riedl, Pelatih Populer di Indonesia
Riedl memang tak pernah membawa timnas Vietnam, Laos maupun Indonesia meraih titel. Meski demikian, mantan pemain timnas Austria ini telah menjadi sosok yang populer. Dirinya bukan sosok asing bila berada di negara-negara tersebut. Selain Indonesia, Riedl memiliki kesan tersendiri dengan Vietnam.
"Bila saya berada di jalanan di Vietnam, orang segera mengenali saya. Mereka akan berteriak memanggil nama saya. Hal sama dengan di Indonesia. Anda tidak bisa begitu saja berada di jalan," ujar Riedl yang sempat menangani PSM Makassar.
Namun dirinya hanya sebentar melatih tim Juku Eja. Riedl memilih mundur karena faktor kesehatan. Meski demikian dia sempat kembali melatih dengan menangani timnas. Usai Piala AFF, kontraknya tidak diperpanjang oleh PSSI.
Baca juga:
Shin Tae-yong akan Bertemu Ketua Umum PSSI
Persebaya Resmi Ikat Mantan Pelatih Timnas
PSSI turut menyampaikan duka cita atas kepergian Riedl. Melalui akun resmi Instagram, PSSI menuliskan, "Turut berduka cita atas wafatnya mantan pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl. Terima kasih untuk semua dedikasi dan kerja kerasnya, pelatih."
Mantan asistennya Wolfgang Pikal pun turut menyampaikan duka cita. "Di usia 70, Alfred Riedl tutup usia kemarin malam," kata Pikal kepada media.
"RIP coach Alfred, my friend and mentor. Thank you for your friendship and all the knowlage and experience you share with me... GBU salam," ujar dia. []