Ekonomi Lesu Tapi 14 Perusahaan Ini Antre Masuk Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada sebanyak 14 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham (listing).
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (Foto: Antara/Reno Esnir)

Jakarta - Lesunya perekonomian akibat imbas pandemi Covid-19 tak menyulutkan keinginan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Otoritas Bursa itu menyebutkan bahwa ada sebanyak 14 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatataan saham (listing) di BEI.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga  hingga 6 Agustus 2020, Bursa  telah mencatatkan 34 emiten baru dengan nilai total dana yang dihimpun mencapai  Rp 3,98 triliun. Dari 34 emiten baru itu, 11 diantara datang dari perusahaan dengan aset skala menengah atau Rp 50 miliar hingga Rp250 miliar. 

Dari 14 perusahaan yang merencanakan tercatat di tahun 2020 tersebut, total nilai penggalangan dananya belum dapat disampaikan karena masih dalam proses penentuan harga saham.

Baca Juga: BEI: 21 Perusahaan Antre IPO, Sebagian Beraset Jumbo 

Bahkan, ucap Nyoman,  enam diantaranya merupakan perusahaan dengan aset berskala kecil yakni dengan aset Rp 50 miliar. “17 perusahaan lainnya dengan aset lebih Rp 250 miliar,” katanya dalam pesan digital kepada wartawan, Jumat,7 Agustus 2020.

Mengenai  14 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham di BEI, ia menyebutkan rinciannya yakni enam perusahan kelas menengah atau dengan aset Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar dan delapan perusahaan beraset lebih dari Rp 250 miliar. “Dari 14 perusahaan yang merencanakan tercatat di tahun 2020 tersebut, total nilai penggalangan dananya belum dapat disampaikan karena masih dalam proses penentuan harga saham,” tutur Nyoman.

Berdasarkan catatan terdapat satu calon emiten telah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa keuanga (OJK). Calon emiten tersebut adalah PT Sumber Global Energy Tbk dengan kode perdagangan SGER. Emiten ini telah menawarkan 500 juta lembar saham dengan harga Rp108 per saham.

Sedangkan tiga calon emiten lainnya masih menunggu pernyataan efektif. Pertama, PT Pinago Utama Tbk berencana melepas 156,25 juta lembar saham bernominal Rp 80 per saham. Kedua, PT Transkon Jaya Tbk berencana melepas 375 juta lembar saham bernominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 200 per saham. Terakhir, PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk berencana melepas 160 juta lembar saham bernomimal 100.

Baca Juga: BEI Tetapkan Panduan New Normal untuk Pihak Eksternal

Sebelumnya ada sekitar 21 perusahaan yang masuk dalam antrean (pipeline) penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dari 21 calon emiten tersebut, mayoritas perusahaan tergolong beraset besar. “Dalam pipeline itu masih ada sekitar 21 calon emiten. Sebanyak 11 perusahaan beraset besar, 8 perusahaan medium dan sisanya 2 perusahaan masuk kategori small,” ucap Nyoman dalam acara Bincang Virtual Direksi Bursa Efek Indonesia dengan Wartawan Pasar Modal, Jumat 26 Juni 202, seperti diberitakan dari emitennews.com. []

Berita terkait
Jadwal Libur Lebaran Bursa Efek Indonesia 2020
Bursa Efek Indonesia atau BEI telah mengeluarkan jadwal libur Lebaran dan cuti bersama pada Mei 2020
Kenali Indeks Saham yang Ada di Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia secara aktif terus melakukan inovasi dalam pengembangan dan penyediaan indeks saham.
Dua Emiten Akan Buyback Saham, Cek Nilainya
Dua emiten mengumumkan rencananya untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham yang sudah disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.