Ekonom Indef Minta Segera Atasi Defisit Transaksi Berjalan

Ekonom Indef minta segera atasi defisit transaksi berjalan. “Ada beberapa aspek yang perlu dilakukan yaitu dengan mendorong ekspor serta mengendalikan impor,” tutur Bhima Yudistira Adhinegara.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor pusat BI, Jakarta, Rabu (15/8/2018). BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen guna mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan dalam batas yang aman. (Foto: Ant/Sigid Kurniawan)

Jakarta, (Tagar 17/8/2018) – Dalam rangka stabilisasi perekonomian di tengah kondisi global yang masih tidak menentu, pemerintah diminta segera mengatasi defisit transaksi berjalan dalam neraca perdagangan untuk membantu menambah devisa yang berguna.

"Strateginya adalah menekan defisit transaksi berjalan," kata Ekonom Indef, Bhima Yudistira Adhinegara, Kamis (16/8).

Menurut Bhima, untuk melakukan hal tersebut ada beberapa aspek yang perlu dilakukan yaitu dengan mendorong ekspor serta mengendalikan impor.

Bhima menyatakan apresiasinya atas langkah pemerintah setelah kabinet terbatas yang dengan cepat menetapkan langkah tegas untuk mengendalikan impor.

Namun, lanjut dia, hal itu juga perlu dilakukan dengan hati-hati karena bila ada penghentian impor bahan baku, maka juga bakal berdampak kepada kinerja manufaktur.

Bhima juga menginginkan agar pemerintah dapat mengurangi belanja negara yang sifatnya konsumtif dan meningkatkan alokasi belanja yang sifatnya produktif seperti dana desa.

Mari Elka PangestuMember Of Board Of Trustees CSIS Foundation dan Badan Penasehat ISD (Indonesia Services Dialogue Council) Mari Elka Pangestu berbincang di sela Dialog Publik tentang Peluang dan Tantangan Ekspor Jasa Indonesia, di Jakarta, Senin (16/7). Ekspor jasa Indonesia dinilai masih butuh perbaikan mengingat sektor ini merupakan salah satu penyumbang defisit neraca transaksi berjalan atau Current Account Defisit (CAD) yang besar saat ini yakni defisit neraca transaksi berjalan RI 2017 tercatat pada level 17,3 miliar Dolar AS di mana sektor jasa menyumbang defisit sebesar 7,8 miliar Dolar AS. (Foto: Ant/ADV/ama)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/8) menegaskan bahwa memperkuat cadangan devisa merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan, agar ketahanan ekonomi semakin kuat, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, termasuk dampak yang terakhir terjadi di perekonomian di Turki.

"Kita juga harus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah pada nilai yang wajar, inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang aman," kata Presiden seperti dikutip Antara.

Menurut Presiden, dilihat dari sisi fiskal, sekarang ini Menteri Keuangan telah mengelola dengan sangat hati-hati, sehingga defisit APBN bisa di angka 2,12 dan tahun depan sudah akan turun di bawah.

Untuk itu, lanjut Presiden mengulang kembali pernyataannya, anggaran belanja modal harus diperbesar terus, dan dari sisi moneter, pengelolaan oleh Bank Indonesia juga sangat hati-hati.

Untuk memperkuat cadangan devisa, dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meminta penjelasan mengenai progres di lapangan atas sejumlah langkah yang diputuskan, seperti percepatan pelaksanaan mandatori biodiesel B20, kemudian peningkatan Penggunaan Kandungan Dalam Negeri (TKDN) terutama untuk BUMN-BUMN besar yang sebelumnya banyak menggunakan komponen-komponen impor agar.

Selain itu juga di Kementerian Perdagangan, di Bea Cukai, pengendalian impor, Presiden menekankan agar betul-betul dicermati secara detail dan cepat, sehingga impor-impor barang yang memang sangat penting dan sangat tidak penting itu bisa diketahui.

Presiden juga mengingatkan perlunya percepatan pembangunan infrastruktur yang mendukung pariwisata, terutama pada lokasi-lokasi pariwisata prioritas yang telah ditetapkan, karea sektor pariwisata tersebut dinilai akan cepat mampu menambah dan memperkuat cadangan devisa. []

Berita terkait
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.