Edukasi Anak Untuk Tanggulangi Sampah Plastik

Indonesia berkomitmen mengurangi 70 persen sampah plastik di laut sebelum tahun 2025 sesuai dengan rencana aksi nasional penanggulangan sampah plastik.
Anak dan Sampah Plastik. Indonesia berkomitmen mengurangi 70 persen sampah plastik di laut sebelum tahun 2025 sesuai dengan rencana aksi nasional penanggulangan sampah plastik. Yang paling mudah adalah melalui edukasi dasar yang dimulai dari anak-anak sekolah untuk kampanye penanggulangan sampah plastik. (Foto: Ist.)

Kuta, Bali, (Tagar 6/9/2017) - Indonesia berkomitmen mengurangi 70 persen sampah plastik di laut sebelum tahun 2025 sesuai dengan rencana aksi nasional penanggulangan sampah plastik. Demikian dikatakan Deputi Sumber Daya Manusia, Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman, Safri Burhanuddin, dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur di Kuta, Kabupatan Badung, Bali, Rabu (6/9).

Kebijakan plastik berbayar yang sebelumnya sempat dilakukan dan kini terhenti juga tengah digodok kembali termasuk membahas pengenaan cukai sebelum plastik tersebut beredar di pasaran. "Yang paling mudah adalah melalui edukasi dasar yang dimulai dari anak-anak sekolah untuk kampanye penanggulangan sampah plastik," ucap Safri.

Konferensi "East Asia Summit" tersebut digelar Indonesia yang dilaksanakan Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dengan ketua bersama dari Pemerintah Selandia Baru.

Manajer Divisi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru untuk Asia Tenggara, Stephen Harris, mengatakan, keterlibatan negara tersebut dalam konferensi memerangi sampah plastik di laut bersama Indonesia karena menyadari plastik menjadi masalah pada abad ke-21 ini meskipun ia mengaku negara asal buah kiwi tersebut tidak berkutat dengan masalah sampah plastik di laut.

"Kami sangat senang bekerja sama dengan Indonesia dan negara lain yang menjadi bagian KTT Asia Timur untuk mencari solusi kolektif menangani masalah sampah plastik," katanya. Stephen mengatakan Selandia Baru sebagian wilayahnya berada jauh dari pusat populasi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur dan sebagian wilayahnya lagi berada di wilayah samudera yang 15 kali lebih besar daripada wilayah daratan.

KTT Asia Timur memerangi sampah plastik di laut tersebut dihadiri sekitar 85 delegasi mewakili pemerintah, lembaga swadaya masyarakat serta akademisi dari 10 negara ASEAN dan Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan serta China.

Selain membahas masalah dan tantangan yang dihadapi dalam mengelola sampah plastik di laut, konferensi itu juga menyoroti solusi inovatif serta kebijakan lokal dan nasional serta kemitraan swasta dan publikb untuk mendidik perilaku masyarakat ikut memerangi sampah plastik. (rif/ant)

Berita terkait