Edi Fauzi: Tak ada Pilkada DKI Jakarta, Anies Bicaranya Asal

Ketua GP Ansor Indramayu menilai sindirian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terhadap pelanggaran protokol kesehatan tidak berdasar.
Ketua GP Ansor Indramayu Edi Fauzi. (Foto: Tagar/GP Ansor)

Jakarta - Ketua GP Ansor Indramayu Edi Fauzi menilai sindiran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan tidak adanya penindakan terhadap pelanggar protokol kesehatan pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 tidak berdasar.

Kami masyarakat di Jawa Barat saja geram dengan pernyataan Gubernur Anies. Wajar saja, DKI Jakarta tidak ada Pilkada di tahun ini. Jadi bicaranya asal

Menurut Edi, ucapan dari Anies Baswedan sama saja dengan menutup mata atas kinerja yang telah dilakukan Penyelenggara dan Pengawas Pemilu.

"Sindiran Gubernur DKI Anies melukai perasaan seluruh petugas KPU dan Bawaslu yang di daerahnya menggelar Pilkada. Hampir setiap saat mereka bekerja mengawasi jalannya Pilkada dan berupaya agar penegakan protokol kesehatan tetap berjalan," kata Edi Fauzi dalam keterangan tertulisnya, pada Rabu 18 November 2020.

Edi juga menilai sindiran dari Gubernur DKI Jakarta untuk menanggapi kritik masyarakat terhadap cara DKI Jakarta menindak kerumunan Rizieq Shihab tidaklah tepat.

"Klaim Anies apa yang dilakukan pihaknya sudah benar dan membandingkan dengan Pilkada di seluruh Indonesia yang sedang berlangsung apakah ada surat (resmi) mengingatkan penyelenggara tentang pentingnya menaati protokol kesehatan jelas menunjukkan pernyataan orang kebakaran jenggot," ujarnya.

Tokoh muda NU Jawa Barat ini juga mengatakan DKI Jakarta tak gelar Pilkada sehingga menurutnya wajar jika Anies Baswedan tidak pernah mengetahui perkembangan Pilkada yang lebih menaati protokol kesehatan dibandingkan dengan penanganan sembarangan Covid-19 yang dilakukan Anies.

"Kami masyarakat di Jawa Barat saja geram dengan pernyataan Gubernur Anies. Wajar saja, DKI Jakarta tidak ada Pilkada di tahun ini. Jadi bicaranya asal," ucap Edi.

Dirinya juga mengatakan pembelaan diri yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta serta pihak yang melanggar protokol kesehatan di Jakarta dinilai lucu karena mengkabing hitamkan Pilkada.

"Lagi-lagi Pilkada jadi sasaran. Lucu memang, jawaban Anies dan pendukungnya serta elite-elite kelompok pelanggar protokol kesehatan di Jakarta bisa kompak janjian mengaitkannya dengan Pilkada," ujar Edi.

Sementara itu, Badan Pengawa Pemilu (Bawaslu) juga merasa keberatan atas sindiran Anies. Bawaslu pun membantah atas pernyataan Anies mengenail soal tidak adanya penindakan terhadap pelanggar protokol kesehatan di tahapan Pilkada Serentak 2020. Fritz Edward Siregar yang merupakan Anggota Bawaslu menyampaikan pihaknya telah tertibkan lebih dari 1.400 pelanggar protokol kesehatan selama kampanye.

"Selama 50 hari tahapan kampanye, Bawaslu menertibkan sedikitnya 1.448 kegiatan kampanye tatap muka dan/atau pertemuan terbatas yang melanggar prokes," ucapnya Selasa 17 November 2020.

Fitz mengatakan penertiban diberikan kepada pelaku kampanye yang menimbulkan kerumunan massa tanpa jaga jarak, tidak mengenakan masker, serta tidak tersedia tempat cuci tangan.

Dirinya juga sampaikan penertiban dilakukan berupa teguran bahkan hingga pembubaran. Menurutnya ada 1.290 teguran dan 158 pembubaran kampanye.

"Pembubaran dilakukan baik pengawas pemilu, satuan polisi pamong praja (Satpol PP) maupun kepolisian berdasarkan rekomendasi Bawaslu," ujar Fitz Edward Siregar. []

Baca juga:

Berita terkait
Anies Baswedan Diperiksa Polisi, Din Syamsuddin: Bumerang Rezim
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menganggap pemanggilan Gubernur DKI Anies Baswedan oleh polisi bumerang rezim.
Jangan Hanya Anies Baswedan, Kerumunan Banyak di Daerah Lain
Politisi PAN meminta agar penegakan protokol kesehatan diterapkan juga kepada semua pihak, tidak hanya kasus massa FPI di Petamburan.
Pakar Hukum Sebut Anies Gentleman Datangi Polisi Karena Rizieq
Luthfi Yazid mengapresiasi sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang datang memenuhi panggilan kepolisian soal kerumunan massa Rizieq Shihab.