Dukung Demo, Komisaris Klub NBA Bakal Kena Sanksi

Buntut dari dukungannya terhadap aksi demo penentang RUU Ekstradisi, komisaris klub basket Huston Rockets, Adam Silver bakal terkena sanksi
Seorang laki-laki dengan kepala memakai penutup bendera China berdiri dekat sebuah gedung dengan spanduk iklan pertandingan basket antara Brooklyn Nets dengan Los Angeles Lakers di Shanghai, 9 Oktober 2019. (Foto: Channel News Asia/Reuters)

Jakarta – Perseteruan klub basket Amerika Serikat, NBA terus bergulir. Komisaris klub Huston Rockets, Adam Silver cepat atau lambat bakal terkena sanksi karena melakukan pelecehan terhadap pemerintah China dengan memberikan dukungan kepada para demonstrans penentang RUU Ekstradisi.

Televisi pemerintah China, CCTV menyebutkan Silver telah melecehkan pemerintah China dan melakukan pembohongan publik. "Begitu moralitas seseorang sudah salah, ia akan menerima pembalasan, cepat atau lambat," tulisnya dalam sebuah komentar di webnya seperti diberitakan Channel News Asia, Minggu, 20 Oktober 2010.

Kata televisi itu lagi, Silver tidak mampu menahan diri membela Daryl Morey yang cuitannya membela pendomo Hong Kong memicu kemarahan pemerintah China - yang dianggapnya sebagai kebebasan berekspresi. "Sikap Silver itu telah melampaui baas dan menunjukkan tidak punya sikap hormat kepada orang-orang China," jelas CCTV.

Ketegangan antara klub NBA dengan pemerintah China bermula sejak manajer tim itu Daryl Morey dalam cuitannya mendukung aksi unjuk rasa pro demokrasi di Hong Kong. Aksi itu yang telah berlangsung lebih dari empat bulan itu mengganggu perekonomian.

Cuitan Rocket memantik kemarahan pemerintah China dan para pemasang iklan program TV NBA. Mereka mengancam akan mencabut iklan yang terkait dengan program acara NBA. Ini tentu saja memukul manajer iklan mengingat program pertandingan merupakan salah satu acara yang paling banyak penontong dan mendulang pemasukan iklan.

Rocket segera meminta maaf setelah cuitannya itu menjadi viral. Dia menyatakan tidak bermaksud ingin campur tangan dalam urusan internal China. Rocket buru-buru menghapus cuitannya di twitter.

Silver angkat bicara. Dia menegaskan bahwa apa yang dilakukan Rocket melalui cuitannya itu merupakan kebebasan berbicara. "Manajemen NBA tidak punya hak untuk mengatur apa yang dikatakan pemain, karyawan, dan pemilik tim," ujarnya seperti diberitakan dari Reuters, Selasa, 8 Oktober 2019.

Sikap Silver mendapat dukungan media Amerika Serikat. Seperti diberitakan, media AS mendesak klub Huston Rockets dan klub-klub lainnya tidak menyerah di bawah tekanan China. Mereka juga mendesak klub-klub NBA menarik diri dari Negeri Tirai Bambu itu.

(Dimas Wijanarko)

Berita terkait
Dukung Demo, TV China Stop Tayang Program NBA Basket
Dukungan klub basket NB, Dary Morey kepada pendomo Hong Kong memicu kemarahan China. Televisi nasional China, CCTV akan menghentikan penayangan NBA
Demo, Orang Kaya di Hong Kong Siap Kabur ke Luar Negeri
Kerusahan yang dipicu penolakan RUU Ekstradisi memicu kekhawatiran orang kaya di Hong Kong. Mereka siap kabur ke luar negeri memburu visa emas.
Polisi Hong Kong Temukan Bom Rakitan Saat Aksi Demo
Polisi menemukan bom rakitan yang dikendalikan dari jarak jauh pada aksi unjuk rasa di Hong Kong pada Minggu, 13 Oktober 2019.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.