Dukung Danau Toba, Kementerian PUPR Tangani Jalan Lingkar Pulau Samosir

Kementerian PUPR meningkatkan kualitas jalan lingkar Pulau Samosir sepanjang 123,9 Km dan akses menuju Pulau Samosir dari Simpang Tele sepanjang 22 Km.
Jalan Lingkar Samosir (Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Samosir, (Tagar 11/11/2018)  – Dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara yang sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan kualitas jalan lingkar Pulau Samosir sepanjang 123,9 Km dan akses menuju Pulau Samosir dari Simpang Tele sepanjang 22 Km. Ketersediaan infrastruktur jalan dengan kondisi mantap akan memudahkan wisatawan mencapai lokasi-lokasi wisata di Pulau Samosir seperti Museum Batak di Tomok, Tiga Danau, dan Tano Ponggol.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono  mengatakan pemerintah telah menetapkan 10 KSPN sebagai “Bali Baru” untuk mencapai target 20 juta wisatawan ke Indonesia tahun 2019 dimana salah satunya KSPN Danau Toba.

“Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih,  pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur,” jelas Menteri Basuki, mengutip siaran pers dari Biro Komunikasi Publik Kementeran PUPR.

Selama ini, akses utama untuk menuju ke Danau Toba dan Pulau Samosir dari arah Medan adalah melalui Parapat dan menyeberang dengan menggunakan fery. Dengan dibukanya Bandara Silangit sebagai bandara internasional, alternatif akses menuju Danau Toba dan Samosir semakin terbuka tidak hanya melalui Bandara Kualanamu di Medan. 

Untuk itu Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan melakukan preservasi dan pelebaran jalan termasuk penanganan tebing sehingga mengurangi risiko longsor baik pada jalan akses menuju ke Pulau Samosir dari Simpang Tele menuju ke Pangururan maupun jaringan jalan lingkar di dalam Pulau Samosir.

Peningkatan jaringan jalan berupa preservasi dan pelebaran jalan dibagi dalam dua paket pekerjaan dan dimulai sejak Desember 2016 dengan kontrak tahun jamak. Paket 1 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Pangururan – Ambarita – Tomok – Onan Runggu sepanjang 75,9 Km berupa pekerjaan pelebaran jalan dengan nilai kontrak sebesar Rp 367,21 miliar dan akhir kontrak Desember 2019. Progres fisik secara keseluruhan sampai dengan saat ini sebesar 47,9%. Pelaksana pekerjaan ini adalah konsorsium antara PT. Pembangunan Perumahan dan PT. Seneca.

Sementara itu, Paket 2 adalah Preservasi dan Pelebaran Jalan Tele – Pangururan – Nainggolan – Onan Runggu sepanjang 68,43 Km yang terdiri dari kegiatan pelebaran sepanjang 47,1 Km dan pemeliharaan sepanjang 21,33 Km. Alokasi anggaran untuk Paket 2 ini adalah sebesar Rp159,24 miliar dan akan selesai di Desember 2019. Adapun progres fisik secara keseluruhan sampai dengan saat ini sebesar 75,25%. Pekerjaan ini dilakukan secara KSO antara PT. Gunakarya, Tunas, dan Kurnia.

Wisata Tele Geopark Danau Toba

Kementerian PUPR melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) telah membangun menara pandang Kawasan Wisata Tele Geopark Danau Toba di Kabupaten Samosir  yang berada di jalan akses menuju Pulau Samosir untuk memberikan kesempatan bagi wisatawan menikmati pemandangan Danau Toba. Jarak tempuh menuju ke lokasi wisata ini hanya ditempuh 2 jam perjalanan secara langsung dari Bandara Udara Internasional Silangit.

Wisata Tele Geopark juga dilengkapi fasilitas tempat istirahat (rest area) dua lantai berstandar internasional dan ramah lingkungan. Pada lantai satu terdapat toilet (5 toilet wanita, 3 toilet pria, 1 toilet difabel), mushola, ruang menyusui dan area parkir. Di lantai dua terdapat area seluas 214 m2 berupa rumah kaca sebagai ruang serbaguna berkapasitas 40 orang, spot swafoto dan balkon.

Geopark Kaldera TobaMenara Pandang Geopark Kaldera Toba (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Rest area Wisata Tele juga dilengkapi dengan instalasi pengolahan air dan instalasi pengolahan air limbah sehingga ramah lingkungan. Pengolahan air baku menjadi air bersih oleh Balitbang PUPR menggunakan teknologi multiple tray aerator dan pengolahan air siap minum melalui teknologi reverse osmosis.

Pengolahan air limbah dengan menggunakan teknologi biofil yang merupakan air limbah, kemudian diproses menggunakan sistem anaerobik dalam bak penampungan berkapasitas 5.000 liter yang nantinya dialirkan ke empat kolam sanitasi. []


Berita terkait
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.