Dugaan Sistem IT Tokopedia Tak Tangguh, Gampang Diretas

Sistem teknologi informasi (IT) di Tokopedia diduga tak tangguh menyusul kabar dibobolnya data pribadi pengguna e-commerce itu.
Ilustrasi platform jual-beli online Tokopedia. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mempertanyakan kemampuan sistem teknologi informasi (IT) di Tokopedia menyusul kabar dibobolnya data pribadi pengguna e-commerce tersebut. Akibat peretasan itu diduga sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia diperjualbelikan di dark web pada Sabtu, 2 Mei 2020.

"Kami menduga sistem IT di Tokopedia tidak cukup andal sehingga gampang diretas oleh pihak lain," ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui keterangan tertulisnya, Minggu 3 Mei 2020.

Meminta pemerintah untuk turun tangan dalam kasus peretasan sistem IT di Tokopedia

Sebab itu, YLKI mendesak pihak Tokopedia untuk memberikan klarifikasi kepada publik terkait sistem atau teknologi yang dipakai dalam perlindungan data pribadi di platform tersebut. YLKI juga mempertanyakan ada tidaknya garansi dari pihak ketiga terkait sistem perlindungan data pribadi di Tokopedia.

Di samping itu, YLKI pun bertanya berapa lapis sistem keamanan yang digunakan Tokopedia untuk perlindungan data pribadi pengguna.

"YLKI juga meminta pemerintah untuk turun tangan dalam kasus peretasan sistem IT di Tokopedia, guna memberikan perlindungan dan rasa aman konsumen," ujar Tulus.

Tokopedia diketahui sedang mengalami masalah keamanan. Sebanyak 91 juta data pengguna situs jual beli online itu diduga bocor. Bahkan dugaan mengarah kepada diperjualbelikan akun pengguna di dark web. VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak membenarkan ada upaya pembobolan data pengguna. Meski begitu, dia tidak menjelaskan secara detail berapa jumlah pengguna yang diretas.

"Saat ini kami terus melakukan investigasi dan belum ada informasi lebih lanjut yang dapat kami sampaikan," kata Nuraini melalui keterangan tertulisnya, Sabtu malam, 2 Mei 2020.

Namun, Nuraini mengklaim Tokopedia menjamin kata sandi dan informasi krusial pengguna dilindungi dengan enkripsi. "Tokopedia memastikan informasi penting pengguna seperti password tetap berhasil terlindungi," ujar Nuraini.

Meski begitu, pihak Tokopedia menganjurkan pengguna untuk mengubah kata sandi atau password untuk menjaga keamanan akun pengguna di startup unicorn tersebut.

Berita terkait
Tokopedia Ruangguru Dinilai Cari Untung dari Covid-19
Tokopedia, Ruangguru, Maubelajarapa, Bukalapak, dinilai cari untung di tengah kesusahan pandemi Covid-19. Seharusnya mereka membantu pemerintah.
Profil William Tanuwijaya, Pendiri Tokopedia
William Tanuwijaya, figur di balik berdirinya platform jual beli online Tokopedia, unicorn dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Ini profilnya.
Menristek Minta Unicorn Indonesia Gandeng Startup Baru
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro meminta agar unicorn dan decacorn Indonesia menggandeng startup baru. Kenapa?
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi