Jakarta - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mendukung hak Israel untuk membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Pernyataan Mike itu ditanggapi Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr.
Menurut Dubes Donovan, AS berkomitmen untuk terus menemukan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah, di mana hal itu tentu melibatkan baik Israel dan Palestina.
"Saya hanya dapat berbicara secara umum tentang hal itu, dan pemikiran terpenting yang dapat saya sampaikan kepada Anda, AS tetap berkomitmen untuk menemukan perdamaian yang bermakna dan langgeng di Timur Tengah, ini kita harus terlibat dengan Israel, rakyat Palestina," katanya di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa, 19 November 2019.
Donovan menuturkan, para pemangku kepentingan di AS, mulai dari Presiden hingga menteri-menterinya telah bekerja dengan sangat keras untuk mencari solusi bermakna.
"Kadang ada kemajuan, tapi kadang juga tidak. Kami terus mencoba berbagai cara," ujarnya.
Donovan menuturkan dalam 20 tahun terakhir, Amerika Serikat telah menggelontorkan lebih dari 7 miliar dolar AS untuk membantu rakyat Palestina.
"Saya rasa hal itu menunjukkan bahwa kami mencoba melakukan sesuatu. Tidak selalu berhasil, tapi kuncinya kami berkomitmen untuk mencari kedamaian yang bermakna dan langgeng di Timur Tengah," katanya.
Donovan menambahkan, pihaknya juga akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk mewujudkan kedamaian di Timur Tengah.
"Tentu saja, Indonesia adalah salah satu anggota Dewan Keamanan PBB," ujarnya.
Indonesia Menolak Pernyataan AS
Sebelumnya, Indonesia menolak pernyataan Amerika Serikat (AS) yang mendukung hak Israel untuk membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel.
“Tentunya kami tidak bisa terima karena ini bertentangan dengan hukum internasional dan bertentangan dengan seluruh resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan pidato kunci dalam Rakernas Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia bidang Hubungan Internasional di Jakarta, Selasa.
Dengan pemberian dukungan tersebut, AS berarti meninggalkan pendirian yang dipegangnya selama empat puluh tahun, yakni bahwa pembangunan permukiman itu “tidak sesuai dengan hukum internasional”.
Menyikapi kebijakan AS itu, Indonesia yang kini duduk sebagai anggota tidak tetap DK PBB sedang menyiapkan langkah untuk menangani isu ini.
“Kami sedang konsultasi apa yang akan kita lakukan mengenai isu Palestina yang semakin lama semakin suram,” ujarnya
Perkembangan konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun, disebut Retno, justru semakin tidak membaik mengingat sejumlah aspek negosiasi justru dilemahkan oleh berbagai pihak. []