Dua Ubin di Tangga Selaron Brasil Tuai Kontroversi

Di Tangga Selaron, Brasil, ditemukan dua ubin yang mengagungkan nama Allah, yang akhirnya menuai kontroversi
Tangga Selaron di Rio de Janeiro, Brasil, 23 Juli 2021, di tengah pandemi Covid-19. (Foto: voaindonesia.com - AP Photo/Bruna Prado)

Jakarta – Tangga Selaron, salah satu objek wisata paling terkenal di Rio de Janeiro, Brasil, baru-baru menjadi sorotan di media sosial. Pasalnya, di tangga itu baru-baru ini ditemukan dua ubin yang mengagungkan nama Allah, namun sayangnya ditempatkan di posisi yang menurut banyak umat Muslim adalah keliru.

Adalah pesohor media sosial Arab Saudi, Thawab Alsubaie, yang mengangkat masalah itu. Saat mengunjungi Tangga Selaron Juli 2021 lalu, pria Muslim itu mendapati setidaknya ada dua ubin bertuliskan bahasa Arab yang mengagungkan nama Allah.

“Awalnya ketika saya melihatnya, saya menyukainya! Itu adalah sesuatu yang ditulis dari agama kami. Artinya kira-kira Allah Maha Besar, atau Allah Segalanya. Atau kira-kira seperti itulah, tapi ini ditulis dalam bahasa Arab. Jadi saya menyukainya. Tapi, tahukah Anda, saya kemudian menyadari bahwa posisi ubin itu keliru. Memang sih bukan di tempat yang mudah diinjak, tapi tetap berada di anak tangga. Para pengikut saya menyarankan agar posisi kedua ubin itu dipindahkan,” katanya.

Alsubaie dan para pengikutnya mengatakan, kedua ubin itu seharusnya dipasang di dinding tangga, dan bukan anak tangga, untuk menghormati umat Islam.

Seorang perempuan menuruni tanggaSeorang perempuan menuruni tangga yang didekorasi oleh seniman Chili Jorge Selaron, "Selaron Stairway" di Rio de Janeiro, Brasil, 10 Januari 2013 (Foto: voaindonesia.com/REUTERS)

Belum diketahui pasti kapan ubin itu terpasang. Pasalnya, ubin-ubin di tangga warna-warni itu kerap diganti. Namun, yang pasti, seruan Alsubaie mendapat tanggapan positif sejumlah pengguna medsos, termasuk pemandu wisata Brasil, Aline Viana. Ia pun membantu Alsubaie menyampaikan keinginannya dengan menyebarkan pesan itu di akun YouTube-nya.

Lebih lanjut Alsubaie mengatakan, “Di sini di tangga ini ada sebuah ubin lain dengan kata-kata suci. Ubin itu ditempatkan di dinding sehingga orang tidak akan menginjaknya. Ini bisa digunakan sebagai contoh untuk membandingkan antara yang ada di tangga ini dan yang ada di dinding. Menempatkan ubin dengan kata-kata suci di dinding adalah tindakan yang tepat."

Pemerintah setempat mengatakan, mereka sedang menyelidiki kasus ini. Andre Angulo, salah satu seniman yang terlibat dalam pengembangan proyek Tangga Selaron mengajak semua pihak berkepentingan untuk membicarakannya.

"Mari kita duduk dan berbicara dulu dengan Institut Warisan Dunia Rio, yang merupakan organisasi yang mengawasi warisan budaya di dalam dewan kota Rio de Janeiro. Kita harus menyelesaikannya sehingga tidak mengecewakan umat Islam,” kata Angulo.

Tangga Selaron adalah tangga yang menghubungkan jalan-jalan Joaquim Silva dan Pinto Martins di lingkungan Lapa dan Santa Teresa. Meski secara resmi dikenal sebagai jalan Manuel Carneiro, kebanyakan orang menyebutnya sebagai Escadaria Selaron.

Seniman Brasil kelahiran Chili Jorge SelaronSeniman Brasil kelahiran Chili, Jorge Selaron, duduk di ubin yang merupakan bagian dari tangga umum yang ia hias dan diberi judul "Tangga Selaron" di Rio de Janeiro, Brazil, 10 Januari 2013 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Nama Selaron sendiri diambil dari nama pelukis terkenal Brazil keturunan Chili, Jorge Selaron. Pada tahun 1990, Selaron merenovasi tangga reyot yang ada di sepanjang jalan depan rumahnya itu. Pada awalnya, banyak tetangga mengejeknya soal warna yang ia pilih karena ia menutupi sebagian lantai tangga dengan warna biru, hijau dan kuning yang berarti warna bendera Brazil. Tapi ia tetap tidak terpengaruh. Bahkan, seiring perjalanan waktu, proyek sampingan kecilnya ini menjadi sebuah obsesi pribadinya.

Ia memulung sebagian besar bahan yang diperlukan untuk membangun tangga itu dari lokasi-lokasi konstruksi, tapi kadang-kadang ia terpaksa menjual lukisannya untuk mendanai karyanya ini. Akhirnya, ia berhasil menutupi seluruh ubin tangga yang memiliki panjang 125 meter, 250 anak tangga dengan lebih dari 2.000 ubin berwarna.

Wisatawan di tangga selaronWisatawan mengunjungi tangga \'Escadaria Selaron\' (Tangga Selaron), yang terletak di antara lingkungan Lapa dan Santa Teresa di Rio de Janeiro, 4 Januari 2012 (Foto: voaindonesia.com/REUTERS)

Selaron terus bekerja menyelesaikan karyanya tersebut. Popularitas tangga ini pun terus meningkat. Para pengunjung dari berbagai penjuru dunia mulai menyumbangkan ubin untuk Selaron. Sekarang ini, tangga membanggakan ini dihiasi dengan ubin dari lebih 60 negara. Sekitar 300 ubin yang dilukis tangan oleh Selaron menggambarkan seorang wanita Afrika hamil yang merupakan sebuah potret paling terkenal dan telah dilaporkan terjual lebih dari 25.000 kopi sejak tahun 1977.

Tangga Selaron pun menjadi sebuah ikon dari Rio de Janeiro. Tangga ini ditampilkan di banyak majalah internasional, koran, acara wisata, dan dokumenter. Tangga ini muncul di berbagai iklan komersial untuk produk seperti American Express, Coca-Cola, Kellogg Corn Flakes, Times dan Playboy. Banyak juga yang menjadikan tangga ini sebagai latar belakang video musik.

Pada tahun 2013, Jorge Selaron ditemukan secara misterius mati di Tangga Selaron ini. Ia telah menghabiskan dua puluh tahun masa hidupnya untuk membangun tangga terkenal tersebut (ab/uh)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Patung Dewi Kwan Im di Jepang Dipasang Masker
Berdoa agar pandemi Covid-19 segera selesai, patung Dewi Kwan Im di Fukushima, Jepang, dipasang masker