Dua Partai Politik Paling Tidak Terkenal dalam Pemilu 2019

Ada partai politik di Pemilu 2019 ini yang paling tidak terkenal. Sepak terjangnya seperti tidak terdengar, adem ayem dan kurang diminati para pemilih.
Para petinggi partai politik hadir dalam acara Hari Antikorupsi sedunia. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 2/4/2019) - Menjelang pemilihan umum 2019 ada partai politik paling tidak terkenal. Sepak terjangnya seperti tidak terdengar, adem ayem dan kurang diminati para pemilih.

Menjelang pemilihan umum kini masyarakat dikenalkan dengan partai baru. Mereka datang dari berbagai alasan untuk membentuk sebuah partai, misalnya seperti Partai Solidaritas Indonesia yang berorientasi pada amak muda yang ingin ikut berpartisipasi dalam politik.

Ini dia partai politik paling tidak terkenal di Pemilu 2019.

1. Partai Garuda

Partai Garuda (Gerakan Perubahan Indonesia) dideklarasikan pada 16 April 2015. Partai ini mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilihan Umum 2019 pada 15 Oktober 2017.

Partai ini diketuai Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana yang mengakui partainya belum banyak diketahui orang.

"Partai ini mungkin belum pernah terdengar karena gerakan kami silent, kami enggak pengen gembar-gembor," kata Ridha.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Garuda, Abdullah Mansyuri mengatakan partainya bergerak dengan jaringan anggota yang berada di daerah. 

"Kami mencoba setenang mungkin. Bergerak semampu kami dan menggerakkan jaringan yang kami punya," ujarnya.

Abdullah Mansyuri mengatakan, partainya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan hati rakyat dalam Pemilu 2019. Ia mengatakan, sebagai partai baru, partainya akan mengajak anak-anak muda untuk bergabung. 

Menurut dia, anak muda dianggap lebih mandiri dan memiliki niatan luhur untuk memperbaiki kondisi negeri.

2. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sebagai sebuah partai politik di Indonesia. Partai PKPI bermula dengan dibentuknya Gerakan Keadilan, dan Persatuan Bangsa (GKPB) pada tahun 1998 yang dikoordinasikan oleh Siswono Yudhohusodo, Sarwono Kusumaatmadja, David Napitupulu dan Tatto S. Pradjamanggala.

Partai ini didirikan dengan nama Partai Keadilan dan Persatuan pada bulan Desember 1998 sebagai partai pecahan Golkar.

Menurut para pemimpin PKP, terutama Jenderal (Purn) Edi Sudrajat, pemimpin PKP, Golkar kurang kooperatif dengan gerakan reformasi yang saat itu aktif. PKP juga berpendapat bahwa sikap Golkar terhadap Pancasila dan UUD 1945 serta mengancam kesatuan Indonesia.

Partai ini dideklarasikan di Jakarta tanggal 15 Januari 1999, pasalnya PKPI pertama kali ikut serta dalam Pemilu 1999. Ketua Umum PKPI saat ini dijabat oleh Diaz Faisal Malik Hendropriyono, sejak 19 Mei 2018. []

Berita terkait
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.