Dua Kasus DBD Kudus di Awal Tahun 2021

Awal tahun 2021, dua warga Kudus terserang penyakit DBD. Langkah antisipasi penyebaran DBD langsung dilakukan pemerintah setempat.
Petugas kesehatan lakukan kegiata fogging ke rumah-rumah warga di Kudus usai ditemukan dua kasus DBD di masa awal tahun 2021. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus mencatat adanya dua kasus demam berdarah dengue (DBD) di awal tahun 2021. Dua kasus itu terjadi di Kecamatan Jati.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) DKK Kudus Nuryanto mengungkapkan adanya dua kasus DBD di awal Januari 2021 ini. Ditemukan di Kecamatan Jati, yakni di Desa Getas Pejaten dan Pasuruhan Lor.

Nuryanto menegaskan dua warga dipastikan terdiagnosa DBD dan telah telah dilakukan penyelidikan epidemologi (PE) oleh Puskesmas Jati dan Puskesmas Ngembal Kulon.

"Petugas puskesmas telah menindaklanjuti dengan PE. Di mana petugas mendatangi rumah penderita DBD lalu melakukan pengecekan jentik nyamuk di sana. Ketika ada jentik, petugas akan memberikan abate pada bak-bak tersebut. Abate itu bertahan selama tiga bulan, dengan catatan tidak di bersihkan dengan sikat," terangnya Senin, 18 Januari 2021. 

Kebanyakan itu kasus DBD menyerang pada anak-anak. Tapi dewasa juga ada.

Lebih lanjut, tahap penyemprotan insektisida atau fogging dilakukan. Fogging dilakukan jika hasil PE di radius 100 meter menunjukkan kriteria jentik nyamuk lebih dari 20 persen.

"Seperti yang beberapa hari yang lalu, terjadi di Puskesmas Ngembal Kulon yang sudah melakukan fogging di Desa Getas Pejaten," ujarnya.

Upaya ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran DBD lewat nyamik. Langkah antisipasi lain, puskesmas juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan 3M, yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa menimbulkan genangan air.

Nuryanto menambahkan kedua penderita DBD saat ini masih jalani perawatan di rumah sakit. Deteksi dini dan penanganan yang cepat dinilainya penting, untuk mencegah kematian akibat DBD.

Baca juga: 

Kasus penderita DBD meninggal kerap terjadi akibat keterlambatan deteksi dini dan penanganan medis. Seringnya, pasien terkonfirmasi DBD dan mendapat perawatan medis saat kondisinya sudah cukup parah.

"Tahun lalu lima kasus DBD meninggal itu terjadi hingga triwulan kedua. Kebanyakan itu kasus DBD menyerang pada anak-anak. Tapi dewasa juga ada, jika dipresensi 80 persen kasus DBD anak-anak, dan 20 persen dewasa," imbuhnya.

Berkaca dari hal itu, Nuryanto berharap tahun ini kasus DBD di Kudus bisa turun, begitupun dengan angka kematiannya. [] 

Berita terkait
Waspada DBD, Tahun Ini Tiga Kasus Meninggal di Kulon Progo
Kasus DBD di Kulon Progo, Yogyakarta pada 2020 sebanyak 340 kasus, tiga di antaranya meninggal dunia. Dinkes sudah mengeluarkan surat kewaspadaan.
Dinkes Ungkap Cara Mencegah Penyakit DBD di Aceh Tamiang
Pada tahun 2018, jumlah DBD mencapai 187 kasus, dan di 2019 jumlahnya menurun, yakni hanya 94 kasus di Aceh Tamiang.
Pasien Positif Covid-19 dan Risikonya Terkena DBD
Meningkatnya kasus Covid-19 dan risikonya terkena demam berdarah dengue (DBD).
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara