Dua Kali Jadi Rival Pilpres, Apa yang Akan Dipertanyakan Prabowo Pada Jokowi?

Debat kali ini hanya akan mempertemukan dua kandidat calon presiden (capres).
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (Foto: Antara/Setneg-Agus Suparto)

Jakarta, (Tagar 16/2/2019) - Debat Kedua yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minggu (17/2), di Hotel Sultan, Jakarta, bertemakan energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat kali ini hanya akan mempertemukan dua kandidat calon presiden (capres). Keduanya, memang merupakan rival di Pilpres 2014, namun bedanya Joko Widodo kini menjadi petahana sedangkan Prabowo Subianto menjadi calon penantang.

Sebagai calon penantang, pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, memprediksi Prabowo akan memberikan pertanyaan yang kerap ia lontarkan ketika ia berkampanye. Salah satunya isu yang terkait dengan impor pangan.

“Kalau Prabowo, kemungkinan akan bertanya terkait masalah impor pangan. Itu yang sering diucapkannya,” ujar dia kepada Tagar News, Jumat (15/2).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini juga memperkirakan, Jokowi akan dihujani pertanyaan terkait aset yang dikuasai oleh berbagai pihak.

“Prabowo juga mungkin akan bertanya terkait banyaknya aset yang dikuasai oleh segelintir orang,” sambungnya.

Isu yang ramai diperbincangkan publik itu, menurutnya akan diperdebatkan Prabowo pada Jokowi. Meski debat bukan mencari benar dan salah, tapi sebagai presiden yang tengah memimpin, Jokowi tetap menjadi sasaran serangan politik.

“Memang bukan juga salah Jokowi. Itu juga sudah terjadi di presiden-presiden sebelumnya. Tapi, karena Jokowi yang sedang jadi Presiden jadi yang menjadi sasaran serangan politik,” terangnya.

Jika Prabowo menghujani Jokowi dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu, menurutnya ada kemungkinan Jokowi hanya akan bertahan saja. Sembari menjelaskan kesuksesan Jokowi selama memimpin Indonesia dalam kurun empat tahun ini.

“Jokowi mungkin hanya akan bertahan dan akan menjelaskan kesuksesan dalam menjalankan pemerintahan. Misalnya penguasaan saham mayoritas freeport oleh pemerintah, dan pembangunan infrastruktur,” tandasnya.[]

Berita terkait
0
Negara Mana Penyumbang Terbesar ACT, Apa Motifnya
Negara mana saja penyumbang terbesar untuk yayasan ACT atau Aksi Cepat Tanggap. Dan negara mana saja menerima dana terbesar dari ACT. Apa motifnya.