Dua Hal Penting untuk Mengembangkan Ekonomi Yogyakarta

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan ada dua hal penting untuk mengembangkan ekonomi Yogyakarta.
Kepala Perwakilan BI Yogyakarta Hilman Tisnawan ingin mengembangkan perekonomian lokal bersama Pemerintah Daerah Yogyakarta. (Foto: Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan ada dua hal penting yang dapat mengembangkan perekonomian Yogyakarta. Pertama, mencari sumber-sumber baru dari usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kedua, mengembangkan sektor pariwisata.

Oleh sebab itu ia mendorong Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta agar ke depannya bisa lebih mengoptimalkan potensi perekonomian di Kota Gudeg dengan cara demikian.  

“Contohnya dari pengembangan UMKM. Ini sudah kami buktikan. Dari 898 UMKM binaan BI, 91 di antaranya sudah bisa ekspor hingga nilai Rp 1,4 triliun dalam satu tahun terakhir, serta 395 UMKM sudah go digital. Program seperti ini tentu bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat,” kata Perry di Kantor Perwakilan BI Yogyakarta, Kamis, 1 Agustus 2019. 

Sekarang banyak tumbuh objek wisata di daerah-daerah. Itu semua bisa dikembangkan untuk pertumbuhan ekonomi

Perry melanjutkan, sektor pariwisata juga bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi untuk Yogyakarta. Menurut dia, dunia pariwisata tidak hanya mampu menghidupkan perekonomian daerah, tetapi di sisi yang bersamaan juga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, serta bisa mengurangi kesenjangan.

“Sekarang banyak tumbuh objek wisata di daerah-daerah. Itu semua bisa dikembangkan untuk pertumbuhan ekonomi,” jelas dia.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi di sana saat ini sedang tumbuh dengan pesat. Salah satunya faktor terbesar ialah dengan berdenyutnya pembangunan infrastruktur di Yogyakarta International Airport.

Hal serupa dikatakan Kepala Perwakilan BI Yogyakarta Hilman Tisnawan. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di Kota Pelajar memang menjadi salah satu hal yang akan ia fokuskan ke depan, termasuk dalam pengembangan UMKM.

“Kami juga diimbau untuk terus mengamati inflasi DIY, proses elektronifikasi berbagai transaksi keuangan, dan penyebaran uang. Tentu kami juga akan melakukan update terhadap masalah-masalah yang dihadapi DIY karena kami tugasnya mendukung daerah untuk tumbuh,” tuturnya.

Hilman menambahkan, program unggulan di daerah juga dapat menjadi program BI Yogyakarta ke depan. Oleh sebab itu, pihaknya segera melakukan penguatan-penguatan di bidang yang menjadi unggulan prioritas Yogyakarta.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X berharap Pemerintah Daerah (Pemda) dan Bank Indonesia (BI) dapat terus bekerja sama demi meningkatkan potensi perekonomian Yogyakarta. 

Karena pada dasarnya, kata dia, penguatan sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk memperkuat ketahanan, untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

“Sinergi dan koordinasi Pemda, dunia usaha, dan akademisi dalam pelaksanaan tugas BI, dapat terlaksana dengan baik dan optimal apabila dilakukan dengan kerja sama. Kami berharap dapat berkolaborasi dengan BI dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat DIY,” kata dia.

Baca juga:

Yogyakarta Butuh Rp 100 Miliar untuk Kebutuhan Air


Berita terkait
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura