Dua Anak di Toba Dianiaya Pria Mengaku Polisi

Anak di bawah umur dikabarkan diculik lalu dianiaya seorang personel polisi di Simpang Sigumpar, Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba.
Kepala Satuan Reskrim Polres Toba, Ajun Komisaris Polisi Nelson Sipahutar. (Foto: Tagar/Jumpa Manullang)

Toba - Anak di bawah umur dikabarkan diculik lalu dianiaya seorang pria mengaku personel polisi di Simpang Sigumpar, Kecamatan Sigumpar, Kabupaten Toba, Sumut.

Informasi ini dihimpun Tagar dari unggahan akun media sosial Facebook atas nama Rinaldy Hutajulu.

"Infonya tugas di Jambi tapi ada di Toba, menculik anak dibawah umur menganiaya Dan melakukan pengacaman pakai senpi..hati hati boss... Ini negara hukum... Bukan negara barbar.... Laporan sudah kita buat ke Polres Toba Samosir...kita ikuti prosesnya.... ," tulis Rinaldy Hutajulu di dinding akun Facebooknya pada Minggu, 16 Agustus 2020.

Dalam Penyelidikan

Keterangan diperoleh dari Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Toba, Ajun Komisaris Polisi Nelson Sipahutar menyebut pihaknya tengah menyelidiki kejadian tersebut.

Dia mengatakan, pihaknya telah menerima laporan langsung dari orang tua korban sesuai surat tanda pelaporan kepada bernomor: LP/216/VIII/2020/SU/TBS.

"Kami dari Polres Toba benar sudah ada menerima laporan terkait adanya penganiayaan terhadap anak di bawah umur yang terjadi pada Minggu, 16 Agustus 2020 sekitar pukul 01.00 WIB," terang Nelson di Markas Polres Toba pada Selasa, 18 Agustus 2020.

Kronologi Kejadian

Nelson mengatakan, malam itu DM, 15 tahun dan WH,16 tahun, mengendarai sepeda motor dari Silaen menuju arah Silimbat.

Tanpa sengaja mereka menyenggol sebuah kendaraan yang dikemudikan pria mengaku seorang anggota kepolisian.

"Di perjalanan, korban menyenggol mobil milik terlapor. Setelah di Silimbat, korban berhenti dan mobil yang disenggol pun ikut berhenti. Pria di mobil turun dan menanyakan dua anak itu menyenggol mobilnya. Tiba-tiba saja pria itu memasukkan dua korban ke dalam mobil. Saat itu terlapor mengaku sebagai anggota polisi," kata Nelson.

Kasat Reskrim menyebut, searah perjalanan DM dan WH, ternyata ada teman dua anak tersebut menyusul dari belakang dan melihat kejadian itu.

"Lalu teman korban datang ke lokasi sembari menanyakan terlapor, mau dibawa ke mana ke dua temannya. Saat itu terlapor menjawab akan membawanya ke Polres Toba," terang Nelson.

Terlapor malam itu, sambung Nelson, justru membawa ke dua anak tersebut berputar-putar di seputaran Porsea dan Silaen selama sekitar dua jam.

"Malam itu kata terlapor akan membawa korban ke Polres Toba. Di dalam mobil ke dua korban mengalami pemukulan dari salah satu pelaku. Setelah kira-kira dua jam dibawa mutar-mutar, akhirnya korban diturunkan di Silaen. Lalu si korban menghubungi keluarganya," terang Nelson.

Saat ini pihak kepolisian tengah mendalami kasus yang menimpa dua anak di bawah umur itu.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan masih memeriksa saksi-saksi dan melakukan visum," kata Nelson.[]

PEN

Berita terkait
Sekolah Tatap Muka untuk Pelajar SMP di Toba Dibuka
Sebanyak 51 SMP negeri dan swasta di Kabupaten Toba, Sumut, mulai belajar ke sekolah sejak Selasa, 18 Agustus 2020.
Saat HUT RI, The Kaldera Toba Kembali Dibuka
Sempat ditutup selama pandemi Covid-19, The Kaldera di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, akhirnya kembali dibuka pada Senin, 17 Agustus 2020.
Jangan Gunakan Logo Kaldera Toba Unesco Sembarangan
Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba secara resmi menerima logo Toba Caldera Unesco Global Geopark. GKT harus mengikuti protokol Unesco.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.