Driver Online Jogjakarta Mogok Makan

Aksi mogok driver online Jogjakarta memprotes kebijakan perusahaan penyedia taksi online.
Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noorhartanto (kanan) saat menengok dua driver taksi online Andi Kartala dan Sadar Gimbal yang melakukan aksi mogok makan di halaman PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Kantor Perwakian Yogyakarta, Selasa (9/4). (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 9/4/2019) - Dua driver taksi online dari Front Independen Driver Online Indonesia (FI), Andi Kartala dan Sadar Gimbal melakukan aksi mogok makan di halaman PT Aplikasi Karya Anak Bangsa Kantor Perwakian Yogyakarta, Selasa (9/4). 

Mereka memprotes kebijakan perusahaan penyedia taksi online baik Go-Jek maupun Grab yang dinilai memberatkan. Keduanya bertekad  tidak akan makan sampai tuntutan para driver dipenuhi managemen.

Koordinator Aksi Ardi Syihab, mengatakan aksi mogok makan merupakan akumulasi kekecewaan para driver. "Kami menuntut empat poin kepada manajemen," katanya di sela-sela aksi, Selasa (9/4).

Empat tuntutan tersebut; pertama, pemutakhiran atau pemutihan akun driver. Kedua, menghapuskan sistem peringkat dan alokasi order. Ketiga, mengembalikan jumlah poin skema insentif untuk wilayah Jogjakarta atau Yogyakarta dan Jawa Tengah. Keempat, meninjau ulang perjanjian kemitraan untuk lebih berlandaskan kesetaraan dan keadilan.

Menurut dia, selama ini para driver seperti  dijadikan alat saja oleh penyedia aplikasi tanpa dimintai pendapat. "Salah satunya soal alokasi order prioritas. Itu tidak adil bagi driver," katanya.

Ardi mengatakan, aksi ini merupakan bentuk protes kepada Gojek dan Grab. Keduanya menerapkan aturan yang sama. Dengan aturan tersebut, kondisi driver di lapangan sangat memprihatinkan. "Selama satu hari penuh bekerja, kami bisa tidak mendapat order. Itu terjadi dalam tiga bulan terakhir ini," paparnya.

Padahal, kata dia, para driver sudah keliling kemana-mana mencari penumpang. "Sudah keliling pindah sana-sini, ganti handphone dan ganti lokasi tapi sama saja, tidak dapat penumpang. Kita keliling-keliling itu pakai bahan bakar," jelasnya.

Menurut dia, aksi mogok makan ini mendapat dukungan dari driver-driver di kota lain. Mereka sengaja datang ke Yogyakarta memberikan dukungan. "Ada dari Jakarta, Solo,  Bandung dan kota lain.  Mereka datang ke Yogyakarta menyampaikan dukungan dan berharap berbuah hasil," ujarnya.

Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek Alfianto Domy Aji menghormati aspirasi seluruh mitra di Yogyakarta. Sebenarnya Go-Jek sudah membuka ruang diskusi, bertatap muka langsung melalui kopdar. "Di kopdar itu, mitra bisa menyampaikan aspirasi," katanya.

Domy menyampaikan, menyoal empat tuntutan para driver, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal meningkatkan pelayanan pada pengguna dan mitra dari berbagai aspek. Go-Jek memastikan tidak ada sistem order prioritas seperti yang dikeluhkan mitra driver. "Tidak ada order prioritas," tegasnya.

Saat ini, Go-Jek berkomitmen terus meningkatkan kemudahan dan kenyamanan mitra driver. Go-jek sedang menerapkan sistem alokasi order yang baru. Jarak terdekat dengan titik lokasi bukan satu-satunya parameter dalam pembagian order.

"Nah, mitra yang paling rajin seperti tidak pilih-pilih order, dan memiliki rating tinggi berpeluang lebih besar mendapatkan order tersebut," jelasnya.

Namun, pihaknya tetap menghormati aspirasi para driver yang dilakukan ini. "Kami menyiapkan ambulance dan tenaga medis jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga kondisi kesehatannya dalam keadaan baik," pintanya.

Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noorhartanto mengaku prihatin dengan aksi ini. Dia sebelumnya sudah mengingatkan kepada keduanya bahwa mogok makan punya resiko tinggi. "Namun, keduanya tetap melakukan aksi mogok demi empat tuntutan itu," katanya saat melihat langsung aksi mogok makan.

Untuk itu, kata dia, managemen harus merespon cepat tuntutan tersebut. Dari diskusi dengan managemen, belum bisa memastikan jawaban atas tuntutan mitra driver. Namun managemen berjanji akan terus berkonunikasi dengan manajemen pusat, yang saya ini sedang berdiskusi dengan Kemenhub.

"Karena persoalan ini (tuntutan driver) menyangkut seluruhnya secara nasional, bukan hanya Yogyakarta saja," papar Inung, sapaan akrabnya.

Inung menegaskan, sekecil apa pun perkembangan harus segera disampaikan kepada mitra driver. Wajib disampaikan perkembangannya, jangan sampai menunda waktu. "Mogok makan itu berat risikonya, menunda informasi berarti membuat kondisi fisik yang mogok makan semakin menurun," jelasnya.

Baca juga: Ribuan Driver Gojek Tolak Penghapusan Subsidi

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.