Drainase Buruk di Jatibening, Warga: Kami Taat Pajak kok Dikasih Banjir dan Jalanan Berlubang

Akses jalan utama menuju Sumber Arta kerap tergenang air.
Genangan air di Kincan, Kelurahan Jatibening, Kota Bekasi. (Foto:Tagar/Morteza S)
Bekasi, (Tagar 13/1/2019) - Persoalan genangan air di perbatasan wilayah Jakarta dengan Bekasi dibiarkan terbengkalai sampai bertahun-tahun. Hingga kini belum ada formula mutakhir dari Pemerintah, yang dinilai masyarakat setempat acuh dalam membenahi sistem drainasi di area Kincan, Bekasi.

Hal itu ditegaskan Herman (52), warga yang bermukim di Kincan, Kelurahan Jatibening, Kota Bekasi. Dia menyebut, bila akses jalan utama menuju Sumber Arta kerap tergenang air acap kali terpapar hujan, karena ketiadaan drainasi yang memadai di lokasi tersebut.

"Banjir ini selalu terjadi setiap ada hujan, karena tidak ada saluran air sama sekali, alias got mati. Menurut saya, harus ada peninggian badan jalan, atau seenggaknya sih dibikinin saluran got oleh Pemkot Bekasi Kota atau Kelurahan Jatibening," ucapnya pada Tagar News, Rabu (9/1).

Sepengamatan Herman, genangan air sepanjang 100 meter ini selalu mengendap di badan jalan, dan menjadi santapan harian warga Jatibening bila hujan turun. Terlebih, kata dia, banjir makin parah semenjak dibangunnya ruko di area tersebut, 6 tahun silam.

Lebih lanjut ia menyebut, sempat ada peninggian badan jalan di wilayah ini, namun tidak menyelesaikan persoalan banjir, justru hanya memindahkan masalah saja.

"Posisinya ini kan dulu ada air tergenang juga. Setelah ada peninggian jalan yang tidak merata, jadinya banjir berpindah ke sini karena got mati. Yang bukan lagi terjadi berbulan-bulan. Bahkan, udah terjadi bertahun tahun mas dan belum ada pembenahan sampai sekarang," tambahnya.

Ia berharap kepada pemerintah setempat, untuk serius menanggapi aspirasi warga. "Semestinya, dibuat saluran air yang tembus mengalir sampai ke Kalimalang. Kita mah warga, berharap ada kepedulian dari Pemerintah. Mau sampai kapan banjir seperti ini tidak ditangani serius," sambungnya.

Sementara itu, Junaedi (24) pengguna motor yang kerap nekat melintasi lokasi genangan air Kincan menyebut, kondisi tidak baik ini dapat menghambat perjalanan, bahkan dapat menimbulkan kecelakaan bagi pengemudi motor.

"Kondisi jalan seperti ini, otomatis memperlambat laju kendaraan. Dari banjir ini, ada tanjakan dikit lalu ada lubang gede. Menurut saya sih, kalau pengendara motor yang belum pernah lewat Kincan bisa kecelakaan. Kaget dong, karena ada ranjau lubang jalan yang tertutup air keruh," ujarnya.

Menurut Junaedi, sudah seharusnya pemerintah bergerak cepat dan proaktif menangani persoalan banjir, untuk meminimalisir risiko kecelakaan dalam berkendara serta mencegah kerugian dari sisi kendaraan yang mogok.

Pria yang menggunakan motor matic itu, telah menetap selama 3 tahun di wilayah Bekasi. Menurutnya, permasalahan ini terjadi karena ketiadaan saluran air yang memadai, hingga menimbulkan banjir setinggi betis orang dewasa.

"Sudah bertahun-tahun ini banjir Kincan tidak ada penanganan. Padahal saya tertib bayar pajak lho. Kenapa dikasih jalanan banjir dan berlubang. Ini kan dapat membahayakan pengendara," tegas Herman.

"Untuk Kelurahan dan Pak Wali Kota, tolong lah segera ditanganin permasalahan banjir ini. Soalnya kan tidak baik kalau terus didiamkan saja. Apalagi kalau ada orang asing melihat. Kan tidak etis. Gak elok dipandang. Dapat memalukan citra kota Bekasi sih menurut saya," pungkasnya.

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.