DPRD Imbau KONI Evaluasi Cabor Unggulan

DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara mengimbau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mewujudkan kebijakan mengevaluasi prestasi cabang olahraga unggulan.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara mengimbau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mewujudkan kebijakan mengevaluasi prestasi cabang olahraga unggulan.(Foto:Ist)

Kendari, (Tagar 16/11/2017) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara mengimbau Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mewujudkan kebijakan mengevaluasi prestasi cabang olahraga unggulan.

Ketua Komisi IV DPRD Sultra Yaudu Salam Ajo di Kendari, Rabu, mengatakan PON XIX/2016 adalah momentum tepat untuk menjadikan tolok ukur evaluasi cabang olahraga.

"PON adalah ajang kompetisi tertinggi yang dapat dijadikan tolok ukur prestasi para atlet maupun peran pengurus cabang olahraga," kata politisi PKS.

KONI Sultra sebagai induk organisasi cabang olahraga harus objektif menyatakan cabang olahraga tertentu masuk kategori degradasi dan ada cabang olahraga baru sebagai unggulan.

Wakil Ketua II KONI Sultra Ashar mengatakan tolok ukur cabang olahraga unggulan berprestasi atau tidak adalah capaian prestasi pada PON XIX/2016 Jawa Barat.

"Jajaran pengurus KONI dan pengurus cabang olahraga sepakat bahwa kriteria cabang olahraga masuk unggulan bila menyumbangkan medali pada PON," katanya.

KONI Sultra memiliki delapan cabang olahraga unggulan, yakni dayung, sepak takraw, pencak silat, karate, tinju, taekwondo, atletik dan kempo.

Tetapi, pada PON XIX Jawa Barat hanya cabang olahraga dayung, dan kempo yang menyumbangkan medali. Cabang olahraga Softball yang tidak diunggulkan, bahkan tidak dibiayai KONI justru menyumbangkan medali emas.

"KONI mengajak pengurus cabang olahraga komitmen untuk siap masuk zona degradasi bagi yang gagal menyumbangkan medali di PON XIX dan selamat atas promosi cabang olahraga peraih medali," kata Ashar.

Pelatih sepak takraw Sultra Heriansyah mengatakan tidak mempermasalahkan evaluasi cabang olahraga unggulan dengan barometer prestasi PON XIX.

"Cabang olahraga sepak takraw tidak menyumbangkan medali namun atlet sudah menunjukan penampilan terbaik. Pemain-pemain daerah lain lebih siap karena persiapan yang matang," kata Heriansyah. Oleh karena itu, ia menyarankan KONI Sultra untuk mengevaluasi manajemen pembinaan olahraga.

"Apa pun yang dicapai pada PON XIX adalah cerminan pembinaan olahraga di Sultra secara menyeluruh. Jangan ada asumsi bahwa kalau gagal maka kegagalan pengurus cabang olahraga atau sebaliknya kalau berhasil ada yang tampil sebagai pahlawan," ujarnya.(ant/wwn)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.