DPRD Beri Peringatan Camat di Bulukumba

DPRD Kabupaten Bulukumba memberi peringatan sejumlah camat terkait pengelolaan keuangan kecamatan sebab hanya 12 persen dari realisasi program
Sejumlah anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba saat menggelar rapat bersama dengan camat. (Foto:Tagar/Humas DPRD Bulukumba)

Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba memberi peringatan sejumlah camat terkait pengelolaan keuangan kecamatan, sebab hanya mampu menyerap 12 persen dari realisasi program.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Bulukumba, H. Safiuddin mengatakan pengelolaan keuangan Kecamatan hingga triwulan ke II sekitaran 12 persen. Hal tersebut sangat jauh dari harapan.

Ia menjelaskan dari 10 Kecamatan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan seharusnya penyerapan anggaran sudah mencapai angka 50 persen pada triwulan ke II.

"Ini menjadi warning bagi kami untuk semua camat terkait pengelolaan keuangan triwulan ke II," kata H. Safiuddin, Jumat 4 September 2020.

Pencapaian tak maksimal, kata dia lantaran camat yang kurang agresif dalam melakukan penyerapan setiap program kerja dan kegiatan tahun anggaran 2020. Maupun realisasi fisik serta keuangan.

"Camat yang kurang agresif," sebutnya.

Safiuddin membeberkan sebuah pelaporan yang disampaikan pihak Kecamatan Bontobahari yang tidak detail. Mestinya, menurut dia, dijelaskan beberapa anggaran pertama yang diterima. Berapa yang dirasionalisasi atau digunakan penanganan Covid-19.

"Laporan Kecamatan Bontobahari yang tidak jelas, jika kita ambil contoh, anggap saja anggaran Rp 2 miliar tetapi ada pengurangan 50 persen. Sementara mereka tidak mengurangi saat mereka buat laporannya," bebernya.

Olehnya itu, DPRD Bulukumba mendorong agar Kecamatan Bontobahari segera membelanjakan sisa anggaran. Tentunya untuk mencapai target diinginkan.

Hanya saja, pihak Komisi A mengapresiasi satu desa di Kecamatan Bontobahari. Lanjut dia, yakni Desa Bira. Desa ini menerapkan desa wisata dan desa digital sebagai upaya pelayanan kepada masyarakat.

"Desa Bira memberikan pelayanan sistem digital. Karena kadesnya mantan direktur PT. Telkom Bantaeng, sehingga ia meminta dinas pariwisata untuk diberi ruang dalam pengelolaan wisata di desanya, minimal ada pemasukan desa dari sektor pariwisata," bebernya. []

Baca juga:

Berita terkait
Ini Penyebab Kapal Pinisi di Bulukumba Tenggelam
Penyebab Kapal Layar Motor (KLM) Pinisi Panrita Lopi milik Dinas Pariwisata Bulukumba di laut Tanah Beru tenggelam.
Alami Kebocoran, Kapal Pinisi di Bulukumba Tenggelam
Lantaran mengalami kebocoran, kapal pinisi Panrita Lopi milik Dinas Pariwisata Bulukumba tenggelam.
Gadis Remaja di Bulukumba Diduga Dibawa Lari oleh Pacarnya
Gadis remaja bernama Dilla 17 tahun asal Kabupaten Bulukumba diduga dibawa lari pacarnya. Ini kronologinya.