DPR RI Minta Kenaikan Biaya Haji Harus Diantisipasi

Pemerintah Arab Saudi secara mendadak memberlakukan kenaikan biaya masyair biaya layanan angkutan bus di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
DPR RI Minta Kenaikan Biaya Haji Harus Diantisipasi. (Foto: Tagar/Pixabay)

TAGAR.id, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Pemerintah Arab Saudi secara mendadak memberlakukan kenaikan biaya masyair (biaya layanan angkutan bus di Arafah, Muzdalifah dan Mina) dari SAR1.800 menjadi SAR5.656 atau setara Rp21,76 juta per jemaah. 

Kebijakan tersebut berdampak terhadap adanya penambahan biaya, meski tidak dibebankan kepada para jemaah haji asal Indonesia. Hal ini yang menjadi fokus Komisi VIII DPR RI agar dapat diantisipasi kedepannya jika ada penambahan biaya secara mendadak seperti ini.


Dengan peningkatan jumlah kapasitas calon jemaah haji, rasa-rasanya perlu satu lagi dibuat asrama haji, tapi di wilayah Pantura. Sebenarnya yang paling bagus di sekitar Semarang, Semarang Raya.


“Pembayaran yang diwajibkan kepada jemaah itu hampir Rp100 juta, yakni Rp98 juta. Sementara yang dibayarkan oleh jemaah haji hanya Rp42 juta. Jika posisi keuangan haji kita seperti ini dan kebijakan Saudi yang tidak dapat kita duga kedepannya, kita harus dapat mengantisipasinya di masa yang akan datang. Karena tanggungan BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) akan menjadi dua kali lipat,” Kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang.

Hal ini disampaikannya saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta jajaran di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin, 1 Agustus 2022.

Dalam kesempatan itu, Marwan juga mengatakan ada kemungkinan penambahan kuota jemaah haji internasional dari yang sebelumnya 2 juta menjadi sekitar 5 juta orang. 

Hal ini juga akan berpengaruh terhadap jemaah Indonesia, termasuk di Jateng. Perlu diketahui, Jateng merupakan salah satu daerah penyumbang kuota jemaah haji terbanyak dari Indonesia. Oleh karena itu diperlukan adanya satu asrama haji lagi di Jateng.

"Kami ingin ada satu asrama haji lagi di wilayah Pantura, nanti bandaranya melalui Bandara Internasional Ahmad Yani. Sudah ada beberapa usulan lokasi tapi masih perlu tindak lanjut lagi, jadi kami ingin pemerintah provinsi ikut membantu penyiapan lahan," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Merespon hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya pun berencana membangun asrama haji baru. Asrama tersebut diharapkan dibangun di kawasan pantura (pantai utara) Jawa Tengah, tepatnya di sekitar Kota Semarang. 

"Dengan peningkatan jumlah kapasitas calon jemaah haji, rasa-rasanya perlu satu lagi dibuat asrama haji, tapi di wilayah Pantura. Sebenarnya yang paling bagus di sekitar Semarang, Semarang Raya. Apakah nanti di Semarang, di Demak atau Kendal," pungkas Ganjar. []

Berita terkait
Presiden Jokowi Dorong Percepatan Vaksinasi Penguat bagi Masyarakat dan Jemaah Haji
Presiden Jokowi meminta agar para jemaah divaksinasi saat berada di asrama haji sebelum pulang ke rumahnya masing-masing
Kemenag RI dan Kemenhaj Saudi Bentuk Tim Bersama Siapkan Haji 2023
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah.
Ridwan Kamil Badal Haji untuk Eril, Apa Itu Badal Haji, Bagaimana Pendapat Ulama tentang Badal Haji
Ridwan Kamil badal haji Eril, apa badal haji, bagaimana pendapat ulama dari mazhab Syafii dan mazhab Hanafi tentang badal haji, beda atau sama.
0
Suntikan Dana KCJB Dinilai Menjadi Keputusan yang Blunder
Anggota Komisi V DPR RI Toriq Hidayat berpendapat pemerintah telah melakukan blunder dengan menyuntikkan dana ke KCJB pada November lalu.