Donald Trump Klaim Unggul di Beberapa Negara Bagian

Capres petahana, Presiden Donald Trump, klaim unggul di beberapa negara bagian tapi jajak pendapat justru tunjukkan Joe Biden yang unggu
Presiden Donald Trump berkampanye di Bandara Phoenix Goodyear, Arizona, Rabu, 28 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta - Presiden Amerika yang juga calon presiden (Capres) Partai Demokrat, Donald Trump, mengatakan kepada para wartawan, 28 Oktober 2020, bahwa hasil jajak pendapat di beberapa negara bagian medan pertempuran lebih baik daripada yang ditunjukkan oleh survei besar, yang membuatnya tertinggal dari mantan wakil presiden Joe Biden.

Negara-negara bagian medan pertempuran adalah negara bagian di mana kekuatan Republik dan Demokrat berimbang.

“Angka jajak pendapat sangat bagus. Anda tidak melihat angka jajak pendapat yang sebenarnya,” kata Trump ketika berbicara di hotelnya di Las Vegas sebelum menuju ke Arizona untuk melakukan kampanye di dua tempat.

Jajak pendapat nasional biasanya menunjukkan Biden unggul 7 atau 8 persentase poin dari Trump, tetapi dengan sekitar setengah dari margin tersebut berada di negara-negara bagian medan pertempuran utama yang cenderung menentukan hasil di Electoral College (perwakilan pemilih).

“Kami berada di hampir semua negara bagian yang sedang kita bicarakan,” menurut presiden, yang mengatakan bahwa dukungan bagi dirinya “luar biasa” di Florida, North Carolina, dan Pennsylvania, dan bahwa dia juga memimpin di Michigan dan Wisconsin.

Survei yang menunjukkan dia berada di belakang, menurut Trump, adalah “jajak pendapat penindasan” yang “hampir seperti sumbangan kampanye” kepada Komite Nasional Demokrat (DNC).

Menurut rata-rata jajak pendapat utama yang dikumpulkan oleh Real Clear Politics, Trump tertinggal dari Biden di Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin sementara kedua kandidat hampir imbang di Florida dan North Carolina.

Biden pada Rabu, 28 Oktober 2020, setelah menerima pengarahan tentang kesehatan masyarakat, sekali lagi mengkritik Presiden Trump karena mengadakan kampanye besar-besaran di luar ruangan di tengah pandemi virus corona. Dia mengatakan bahwa kampanye pada malam sebelumnya di Omaha, Nebraska, membuat “ratusan orang, termasuk warga lansia dan anak-anak,berada di luar dengan suhu di bawah titik beku selama berjam-jam. Beberapa orang masuk rumah sakit.”

Warga Amerika memberikan suara lebih awal untuk pemilihan presiden, 27 Oktober 2020, dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena didorong oleh perasaan kuat mendukung atau menentang salah satu dari dua kandidat. Selain itu, para pemilih menghindari kerumunan besar di tempat-tempat pemungutan suara (TPS) pada Hari Pemilihan di tengah pandemi virus corona.

Sekitar 75 juta orang telah memberikan suara enam hari sebelum hari pemilihan resmi, total lebih dari setengah dari keseluruhan suara pada pemilihan presiden 2016, yaitu 138,8 juta. (lt/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Joe Biden Gencarkan Kampanye Pilpres di Pekan Terakhir
Untuk mempertahankan keunggulannya di jajak pendapar dari Trump, capres Biden gencarkan kampanye di kantong-kantong Republik
Donald Trump Kampanye Saat Tertinggal dari Joe Biden
Seminggu sebelum hari pencoblosan Pilpres AS Tahun 2020 pada tanggal 3 November 2020 jajak pendapat menunjukka Biden mengungguli Trump
Langkah Donald Trump dan Joe Biden Jelang Hari H Pilpres AS
Capres petahana, Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dekati pendukung kategori mereka yang belum tentukan pilihan
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.