Donald Trump Kebal Virus Corona 8 Juta Rakyatnya Terpapar

Presiden AS, Donald Trump, lagi-lagi sesumbar bahwa dia kebal virus corona setelah dirawat, tapi 8 juta lebih warganya justru terpapar
Presiden AS, Donald Trump, melemparkan masker yang dipakainya dari panggung dalam kampanye pertamanya sejak dirawat karena terinfeksi virus corona di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, Senin, 12 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com - Reuters)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

Sesumbar Presiden Amerika Serikat (AS) terkait dengan virus corona pertama kali dia ucapkan tanggal 11 Maret 2020 dengan mengatakan "Virus (virus corona-red.) tidak akan memiliki kesempatan untuk menyerang kita." Pernyataan Trump ini diberitakan oleh nytimes.com, 22 Maret 2020.

Padahal, pada tanggal 11 Maret 2020 pemerintah AS sudah melaporkan 1.301 kasus dengan 38 kematian. Selanjutnya Trump sendiri yang tertular virus corona yang diumumkan tanggal 2 Oktober 2020. Selain Trump beberapa pejabat Gedung Putih juga dikabarkan tertular virus corona.

Selanjutkan ketika wawancara lewat telepon dengan stasiun Fox News, Trump mengatakan: “Saya mengalahkan virus China yang gila, mengerikan ini." Ketika kampanye di Florida Trump pun melemparkan masker yang dipakainya dari panggung di Bandara Internasional Orlando Sanford di Sanford, Florida, 12 Oktober 2020.

Pernyataan Trump yang mengaitkan virus dengan negara dan bangsa mendorong stigmatisasi (pemberian cap buruk) dan diskriminasi (perlakuan berbeda) terhadap warga negara China. Lagi pula Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) sudah mengingatkan tidak boleh mengaitkan atau memberi nama bakteri, kuman atau virus dengan negara, suku bangsa, dan ras.

Sebelumnya berita di media massa, media online dan informasi di media sosial sering mengaitkan-ngaitkan virus corona dengan kehidupan warga China. Tapi, fakta justru berbicara lain. Sampai tanggal 14 Oktober 2020, seperti dilalaporkan situs independen, worldometer, jumlah kasus positif di China dilaporkan 85.611 dengan 4.634 kematian. Dengan jumlah kasus ini China disalip 49 negara.

Di beberapa negara sudah terjadi perlakuan buruk terhadap warga China karena dianggap sebagai sumber virus corona. Di awal pandemi pun banyak kalangan yang memperikirakan China akan jadi 'neraka' pandemi, tapi langkah strategis yang dijalankan Negeri Tirai Bambu itu justru menghambat laku penyebaran virus. Ini berbeda dengan puluhan negara yang justru jadi 'neraka' karena pandemi yang bergejolak tanpa bisa dihadang.

'Neraka' pandemi virus corona justru terjadi di Italia, Spanyol, Rusia, Amerika Serikat, Brasil, India dan Afrika Selatan.

Soal pernyataan Trump bahwa dia kebal terhadap virus corona, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS tidak menyediakan banyak informasi mengenai kekebalan dan reinfeksi. Seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 mungkin memiliki virus dalam jumlah rendah dalam tubuh mereka hingga tiga bulan setelah didiagnosis dan tidak menulari orang lain. “Sains ini bukan berarti seseorang (yang telah sembuh) akan kebal dari penularan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dalam tiga bulan setelah infeksi," kata CDC, seperti dikutip voaindonesia.com, 12 Oktober 2020.

Sesumbar Trump itu akhirnya bagaikan 'senjata makan tuan' karena dia sendiri yang tertular virus corona. Trump boleh saja menepuk dada sebagai orang yang kebal, tapi tanpa dia sadari 8.090.253 warganya terpapar virus corona. Bahkan, jumlah kematian karena virus corona di AS yang mencapai 220.873 merupakan jumlah terbanyak di dunia.

Sesumbar dan sikap arogan Trump itu pun mendorong warga Amerika yang sejak awal tidak percaya bahwa ada virus corona. Ini terjadi karena virus dikait-kaitkan dengan China (suku bangsa, negara dan ras) serta sistem politik (sosialis). Kondisi ini amat tidak masuk akal karena tingkat literasi dan akses ke media warga Amerika sangat tinggi, tapi mereka bisa termakah hoaks tentang virus corona.

Amatlah ironis ketika seorang presiden sesumbar kebal terhadap virus corona sementara 8 juta lebih warganya terpapar dan dua ratus ribu lebih meninggal karena infeksi virus corona. []

* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Donald Trump Sesumbar Soal Virus Corona Jelang Pilpres AS
Di tengah-tengah pandemi virus corona yang menginfeksi 7,99 juta warga AS, Trump sesumbar soal virus corona jelang pilpres dengan keunggulan Biden
Sesumbar Donald Trump Justru Dia Terpapar Virus Corona
Presiden Donald Trump sesumbar bahwa virus corona tidak punya kesempatan menginfeksi rakyat Amerika, tapi dia sendiri akhirnya terpapar
Cawapres Amerika Serikat Saling Kecam Soal Virus Corona
Debat antara calon wakil presiden (Wapres) Amerika Serikat, Pence vs Harris, saling kecam soal penanganan virus corona Presiden Trump