Donald Trump dan Joe Biden Saling Kecam Penanganan Pandemi

Dalam tanya jawab melalui televisi lanjutan kampanye Capres AS secara terpisah Trump dan penantangnya Joe Biden saling kecam soal pandemi
Para pengunjung restoran Luv Child di Tampa, Florida, AS, menyaksikan Presiden Donald Trump dan pesaingnya dalam pilpres AS 2020, Joe Biden dalam dua forum tanya-jawab terpisah, 15 Oktober 2020 (Foto: voaindonesia.com/Reuters).

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membela penanganan pandemi virus corona oleh pemerintahannya pada Kamis, 15 Oktober 2020. Sementara penantangnya dalam pemilihan presiden, Joe Biden, menuduh Trump “tidak melakukan apa-apa” untuk mengakhiri pandemi dalam forum tanya-jawab (town hall) yang disiarkan televisi. Penampilan itu menunjukkan pendekatan berbeda dari kedua kandidat untuk presiden ini.

Dilansir kantor berita "AFP", acara forum tanya-jawab yang digelar pada waktu yang sama, tetapi secara terpisah itu memperlihatkan Biden menjawab dengan tenang dan acapkali secara detil kepada pemilih yang hadir, sementara Trump dengan semangat berusaha membela kepresidenannya.

Trump tertinggal dalam berbagai jajak pendapat menjelang pemilihan pada 3 November 2020, dan berada dalam keadaan terdesak dalam isu virus corona yang telah menewaskan 217 ribu warga Amerika dan sangat memukul ekonomi Amerika.

“Kita sudah hampir sampai pada akhir,” tegas Trump dengan optimistis, meskipun sebagian besar Amerika masih menyaksikan kasus Covid-19 yang kian bertambah.

Ketika ditanya oleh pembawa acara "NBC", Trump menjadi frustrasi. Khususnya ketika ditanya tentang ketidaktegasannya dalam mengecam kelompok ekstrem kanan di Amerika.

Dia tidak bersedia mengutuk QAnon, sebuah gerakan teori konspirasi yang aneh dan yang percaya bahwa Trump sedang memerangi “deep state” atau “komplotan di dalam negara” yang terkait dengan elit global yang misterius yang mengoperasikan pemerintahan dunia, sementara juga melakukan perdagangan anak-anak.

Trump mengatakan, “Saya tidak tahu apa-apa tentang QAnon." Dia menambahkan dia suka pendapat kelompok ini yang “sangat menentang pedofilia.”

Presiden lebih tenang ketika menjawab serangkaian pertanyaan yang tidak kontroversial dari hadirin, dan salah satu hadirin memujinya dengan mengatakan, “Tawa Anda menawan sekali.”

“Anda begitu tampan ketika tersenyum,” kata peserta tanya-jawab itu.

Berbeda dari Trump, Biden tampil di stasiun televisi ABC dengan pembawaan yang tenang. Dia berjanji akan mengupayakan pemulihan politik bipartisan di Washington, tetapi tetap melancarkan kritik terhadap catatan kinerja Trump dalam menanggapi virus corona.

“Kita sekarang menyaksikan 210 ribu orang tewas, dan apa yang dilakukannya? Tidak ada. Dia masih saja tidak mau mengenakan masker,” kata Biden.

Komentarnya yang berkesan pada saat terjadi konflik politik yang besar di Amerika ini adalah ketika dia berjanji untuk mengubah suasana. Katanya, “dendam tidak menghasilkan apa-apa.” “Kita harus mengubah cara kita berhubungan satu sama lain,” kata Biden.

“Yang akan saya lakukan kalau saya terpilih sebagai presiden, hal yang pertama, dan saya tidak bergurau di sini… saya akan menelepon mereka dan saya katakan, “Maril ah kita bertemu.” (jm/ft)/voaindonesia.com/AFP. []

Berita terkait
Siapa Capres AS yang Diinginkan Rusia, China dan Iran Menang
Kalangan intelijen di Amerika Serikat (AS) dihantui pertanyaan tentang keinginan Rusia, China dan Iran terhadap pemenang pilpres AS
Donald Trump Tolak Format Debat Capres Amerika Serikat Batal
Debat capres AS kedua antara Presiden Trump dan calon dari Partai Demokrat, Joe Biden, dibatalkan karena Trump menolak debat virtual
Debat Cawapres Amerika Serikat Tidak Pandemi Gedung Putih
Debat calon wakil presiden antara Kamala Harris dan Mike Pence disebut Harris tidak cecat klaster pandemi di Gedung Putih
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.