Donald Trump Akui Joe Biden Menang Karena Pilpres Dicurangi

Untuk pertama kalinya Presiden Donald Trump mengakui Joe Biden dari Partai Demokrat sebagai pemenang Pilpres tapi tetap sebut Pilpres dicurangi
Presiden AS Donald Trump di Bandara Regional Kenosha di Kenosha, Wisconsin, AS, 2 November 2020. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Minggu, 15 November 2020, untuk pertama kalinya, mengakui Joe Biden dari Partai Demokrat "memenangkan" pemilihan presiden (Pilpres) ketika melawannya hampir dua minggu lalu. Namun, Trump terus melontarkan klaim tak berdasar bahwa ia kalah karena pemungutan suara itu dicurangi.

Presiden dari Partai Republik ini menolak untuk secara resmi mengaku kalah dari mantan Wakil Presiden AS, Joe Biden. Organisasi berita utama AS selama seminggu menyatakan Biden telah mengumpulkan lebih dari 270 mayoritas suara electoral di Lembaga Pemilihan Electoral College yang beranggotakan 538 orang untuk memenangkan kursi kepresidenan dan dilantik pada 20 Januari 2021.

Dalam salah satu rangkaian cuitan tentang Biden di Twitter, Trump mengatakan "Ia (Joe Biden-red.) menang karena Pemilu dicurangi."

Trump kemudian menyampaikan tuduhan yang tidak berdasar tentang pemilihan tersebut, dengan mengatakan, "TIDAK ADA PENGAWAS ATAU PEMANTAU PEMILU yang diizinkan, suara yang ditabulasikan oleh perusahaan swasta beraliran radikal kiri, Dominion, dengan reputasi buruk & peralatan buruk yang bahkan tidak bisa memenuhi syarat untuk Texas (yang Saya menangkan dengan selisih besar!), Media Palsu Diam & lainnya!

Twitter menandai klaim Trump, dengan mengatakan, "Klaim tentang kecurangan pemilu ini diperdebatkan."

Kemudian, Trump mengklarifikasi pandangannya tentang hasil pemilu, dengan mengatakan, “Ia hanya menang di mata MEDIA BERITA PALSU. Saya tidak mengakui apa pun! Jalan kita masih panjang. Ini adalah PEMILIHAN YANG DICURANGI!

Sementara beberapa gugatan hukum tentang pemilu masih harus disidangkan di pengadilan. Di beberapa negara bagian penting, Trump banyak kalah dalam kasus dugaan penyimpangan pemungutan suara dan penghitungan suara.

Beberapa dari perselisihan itu melibatkan sejumlah kecil surat suara yang disengketakan meskipun jika Trump menang, tidak akan membalikkan kemenangan Biden di masing-masing negara bagian.

Penolakan Trump untuk mengakui kemenangan Biden dalam pemilihan yang sangat kontroversial ini, belum pernah terjadi sebelumnya dalam politik AS modern, meskipun tidak ada undang-undang yang mengatakan ia harus mengaku kalah. Kandidat presiden AS yang kalah selama beberapa dekade telah memberikan ucapan selamat kepada para pemenang.

Selain menolak untuk secara resmi mengaku kalah, Trump juga telah memblokir pejabat pemerintahan dan lembaga pemerintahnya untuk bekerja sama dengan tim presiden terpilih dalam transisi ke kekuasaan atau memberi Biden pengarahan harian, ringkasan penilaian terbaru komunitas intelijen AS tentang potensi ancaman keamanan dari seluruh dunia.

Biden telah bertemu dengan para penasihatnya untuk membentuk pemerintahan baru dan mempertimbangkan kemungkinan calon kabinetnya, seperti yang akan dilakukannya lagi pada hari Minggu, 15 November 2020.

Pekan lalu, Biden menunjuk seorang ajudan lama, Ron Klain, untuk menjadi kepala staf Gedung Putih, yang dianggap sebagai “penjaga gerbang” penting untuk untuk setiap saran dan semua pertemuan langsung dengan presiden AS. (my/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pendukung Donald Trump Gelar Unjuk Rasa di Washington
Biar pun sudah kalah jauh dalam jumlah suara electoral dari Joe Biden, Trump tetap tidak mau mengakui kekalahan pendukungnya pun unjuk rasa
Donald Trump Bantah Kalah Pilpres Bertahan di Gedung Putih
Presiden Donald Trump tidak akan pernah mau mengaku kalah pada Pilpres sehingga ada kemungkinan harus dipaksa keluar dari Gedung Putih
Ketika Donald Trump Tidak Lagi Jadi Presiden Amerika Serikat
Presiden Trump sejauh ini tidak mengakui kekalahan, tapi itu tidak menjamin dia akan tetap tinggal di Gedung Putih yang menimbulkan spekulasi
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.