Dokter Penemu Omicron Sebut Gejala-gejala Jika Tertular

Angelique Coetzee mengatakan pasien-pasien yang terkena varian tersebut sejauh ini bergejala ringan dan bisa rawat jalan di rumah
Angelique Coetzee adalah satu satu dokter pertama yang mendeteksi varian baru virus corona di Afrika Selatan, yang oleh WHO dinamakan Omicron (Foto: bbc.com/indonesia)

Jakarta – Salah seorang dokter pertama di Afrika Selatan yang mendeteksi varian virus corona, Omicron, Angelique Coetzee, mengatakan pasien-pasien yang terkena varian tersebut sejauh ini bergejala ringan dan bisa rawat jalan di rumah.

"Keluhan yang disampaikan pasien (Omicron) biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak," kata Coetzee dalam wawancara dengan BBC.

"Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra rasa," katanya. Ia menjelaskan "gejala pada tahap ini tak beda jauh dengan infeksi virus normal".

"Karena kami tak mendapati kasus (baru) Covid-19 dalam delapan hingga 10 pekan terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes," katanya.

Ia menggambarkan gejala-gejala "sangat ringan" dan sejauh ini belum ada pasien Omicron yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Diketahui, hasil tes menunjukkan baik pasien maupun keluarga mereka semuanya positif terkena Covid-19.

antre tes covid di afselSejumlah orang antre untuk tes Covid-19 di Johannesburg, Afrika Selatan, 27 November 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Jerome Delay)

Insiden yang ia tuturkan ini mengacu pada kejadian pada 18 November 2021. Pada hari itu, klinik yang ia kelola menerima sejumlah pasien yang memperlihatkan gejala yang berbeda dari gejala sakit yang diakibatkan oleh varian Delta.

Para pasien yang mendatangi kliniknya mengaku sangat capek selama dua hari. Mereka juga mengatakan badan sakit-sakit dan mengalami sakit kepala.

Ia menggambarkan gejala ini berbeda dengan gejala pasien Delta dan berpikir "ada sesuatu yang tengah terjadi" dan memutuskan untuk melaporkannya ke otoritas kesehatan di Afrika Selatan. 'Mungkin sudah menyebar di negara-negara lain'

Pada 25 November 2021, otoritas kesehatan di Afrika Selatan mengumumkan penemuan varian baru, setelah melakukan penelitian terhadap sampel laboratorium dari tanggal 14 hingga 16 November 2021.

nakes ambil sampel tes pcr di bandara afselSeorang petugas medis melakukan tes PCR terhadap seorang penumpang di Bandara Johannesburg, di tengah perebakan Covid-19 Varian Omicron di Afrika Selatan, 27 November 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Coetzee, yang juga ketua organisasi medis di Afrika Selatan, mengatakan pada 18 November 2021 tersebut banyak pasien yang mengeluhkan gejala yang sangat mirip: rasa capek selama satu atau dua hari, badan sakit-sakit, dan sakit kepala.

"Sebagian besar gejalanya sangat ringan dan tak ada yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Kami bisa merawat mereka di rumah .... saya berbicara dengan rekan-rekan dokter dan mereka menyampaikan hal yang sama," kata Coetzee.

Dari pengalamannya sejauh ini, rata-rata pasien Omicron berusia di bawah 40 tahun.

Hampir separuh pasien Omicron yang ia tangani belum menerima vaksinasi.

Coetzee meyakini varian Omicron "mungkin sudah beredar di negara-negara yang saat ini memberlakukan larangan perjalanan dari dan ke kawasan Afrika bagian selatan".

Ia mengatakan mungkin para dokter hanya fokus pada varian Delta dan tak memperhatikan sudah ada varian baru.

"Karena memang mudah untuk tidak memperhatikannya. Kami di Afrika Selatan bisa mendeteksinya karena tidak ada kasus [baru] dalam beberapa pekan terakhir. Kalau masih ada kasus, mungkin kami juga gagal mendeteksinya," kata Coetzee.

Kemunculan varian baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan ini mendorong sejumlah negara mengambil langkah cepat.

ilustrasi covid varian baru afselIlustrasi: Otoritas kesehatan mengatakan varian virus corona baru menyebabkan peningkatan jumlah kasus di Afrika Selatan (Foto: dw.com/id)

Inggris misalnya, pada hari Jumat, 26 November 2021, memberlakukan larangan perjalanan dari negara-negara di kawasan Afrika bagian selatan, keputusan yang ditentang oleh pemerintah Afrika Selatan.

Sejak Jumat, 26 November 2021, daftar negara yang melarang penerbangan dari dan ke Afrika Selatan bertambah, termasuk Amerika Serikat, beberapa negara Eropa dan sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia (bbc.com/indonesia). []

Varian Omicron Picu Pembatasan Perjalanan di Dunia

13 Wisatawan dari Afrika Selatan di Belanda Positif Varian Omicron

Peringatan WHO Tentang Ancaman Covid-19 Varian Omicron

Ilmuwan Mendeteksi Varian Baru Covid-19 di Afrika Selatan

Berita terkait
Dukung Langkah Pemerintah Dalam Antisipasi Varian Omicron
Epidemiolog FKM UI, Iwan Ariawan, dukung langkah yang diambil pemerintah guna mengantisipasi masuknya Varian Omicron ke Indonesia